Sebuku-PW: Sejak awal tugas, Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 623/BWU berkomitmen untuk melayani khitanan gratis bagi masyarakat wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (19/6/2020).
Kesempatan ini direspon baik oleh masyarakat, sehingga masyarakat secara mandiri meminta untuk khitan. Seperti yang dilakukan pasangan suami istri ini Salaman (43) dan Rosna (31) warga Desa Pembeliangan Rt 03 Sebuku mendatangi Pos Tembalang Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 623/BWU untuk meminta menyunatkan anaknya yang bernama Jimmy Octa Sanjaya (12).
Hal ini dikatakan Komandan Kompi (Danki) SSK 3 Pamtas RI-MLY Yonif 623/BWU, Kapten Inf Jimmy Arvith, kepada masyarakat sebuku rutin melakukan sosialisasi tentang pelayanan khitan oleh satgas. Informasi ini terekam baik oleh masyarakat dan masyarakat juga memahami manfaat dari khitan sehingga atas kemauan sendiri, masyarakat datang ke Pos Tembalang. Pelayanan khitan di Pos Tembalang selalu siap setiap kapanpun dibutuhkan.
Sosialisasi tentang khitan bagi kesehatan telah kami laksanakan sejak awal penugasasan di wilayah perbatasan RI-MLY. Kami selalu menyampaikan kepada masyarakat bahwa khitan sangat baik bagi kesehatan seorang pria,”ungkap Danki Kapten Inf Jimmy Arvith .
Lebih lanjut Danki mengatakan, kegiatan khitan tersebut didukung oleh tenaga kesehatan yang dimiliki Satgas Pamtas Yonif 623/BWU yakni Bintara Kesehatan (Bakes) satgas yang dipimpin Serka Prabowo.
Dituturkan oleh Serka Prabowo khitan berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik, khususnya yang berkaitan dengan kotoran air seni atau air kencing yang banyak membawa racun dan bakteri.
“Khitan berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik, khususnya yang berkaitan dengan kotoran air seni atau air kencing yang banyak membawa racun dan bakteri,” jelasnya.
Dikatakan Danki,Satgas melayani khitan bagi semua umur, bahkan yang melaksanakan khitan tidak hanya dari umat muslim tetapi mayoritas umat nasrani. Hal ini menandakan, kesadaran masyarakat di sekitar wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia untuk melaksanakan khitan bagi kesehatan sangat tinggi.
Danki berharap, selama penugasan Satgas Pamtas RI-MLY Yonif 623/BWU dapat melayani khitan bagi warga perbatasan sebanyak-banyaknya secara gratis.
Orang tua pasien khitan Salam Hasan (43) menyampaikan ucapan terima kasih kepada Satgas Pamtas Yonif 623/BWU yang telah melayani khitan secara gratis. Hal ini sangat membantu masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia dari aspek biaya.(Mk-95).