“The Influence Of Hyperbaric Oxygen Therapy on Cochlear Perception Improvement in Sudden Deafness : Literature Review

 

Penulis Jurnal: Azzeldine Aliya Zahira, Djati Widodo EP, Hisnindarsyah Hisnindarsyah, Aditya Wira Buwana, Roostantia Indrawati

Publikasi Jurnal: Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, Vol. 1(6), Hal. 529-536 (2024)

– ISSN: 2578-5172 (online)

– DOI: https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v1i6i2.2536

Peresensi : Maufiroh Nurhidayah

Tuli mendadak, Sudden Deafness – Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL), merupakan kondisi hilangnya pendengaran secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Terapi oksigen hiperbarik (HBOT) telah menunjukkan potensi sebagai pengobatan tambahan untuk tuli mendadak. Studi literatur ini mengkaji penelitian-penelitian sebelumnya tentang penggunaan terapi HBOT pada pasien SSHL. Pemberian terapi selama 1-2 minggu dengan tekanan 1.8-2 ATA, baik dikombinasikan dengan kortikosteroid maupun tunggal, menunjukkan hasil yang baik dan menjanjikan. Kajian ilmiah ini menyimpulkan bahwa terapi HBOT berpotensi sebagai terapi tambahan yang bermanfaat untuk pasien tuli mendadak di Indonesia. Namun, penulis juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas terapi HBOT pada pasien SSHL dan untuk mengkonfirmasi manfaat jangka panjang terapi HBOT pada perbaikan pendengaran akibat tuli mendadak.

Kata Kunci: Tuli mendadak, terapi oksigen hiperbarik, persepsi koklea, tinjauan literatur

I. Pendahuluan
Jurnal ini membahas tentang pengaruh terapi oksigen hiperbarik (HBOT atau TOHB) terhadap perbaikan persepsi koklea pada ketulian mendadak atau pasien gangguan pendengaran mendadak. Tuli mendadak (Sudden Deafness – SSHL) merupakan kondisi hilangnya kemampuan pendengaran secara tiba-tiba yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Hilangnya kemampuan mendengar suara ini dalam rentang ambang pendengaran normal 20dB. Ketulian dapat mengenai salah satu atau kedua telinga sehingga penderitanya kesulitan dalam mendengar percakapan.

Ketulian mendadak adalah salah satu gangguan pendengaran yang sering terjadi, dengan jumlah kasus berkisar 80% hingga 90% dan mayoritas berdampak pada satu telinga. Tuli mendadak memiliki banyak penyebab, antara lain kelainan vaskuler, kelainan imunologi, infeksi akibat patogen virus dan bakteri, serta rusaknya membran koklea. Tuli mendadak dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup individu, terutama kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi. HBOT memberikan harapan baru dalam upaya mengobati gangguan tuli mendadak. HBOT merupakan salah satu terapi yang dapat diberikan dalam jangka waktu pendek.

II. Tinjauan Literatur
Studi ilmiah ini dilakukan dengan pendekatan tinjauan literatur untuk mengkaji penelitian-penelitian sebelumnya tentang penggunaan terapi HBOT pada pasien tuli mendadak. Studi literatur yang sistematis bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan mengevaluasi hasil temuan. Sampel penelitian ini diambil dari jurnal internasional dan nasional yang terindeks oleh ProQuest, Wiley Online, Science Direct, Taylor Francis, SAGE, PubMed, dan SINTA antara tahun 2017 dan 2022. Pencarian komprehensif ini menghasilkan 219 jurnal yang relevan. Setelah perolehan literatur, analisis data dilakukan pada jurnal yang dikumpulkan, yang melibatkan pemeriksaan cermat terhadap 32 publikasi untuk mendapatkan wawasan dan pola. Dari 32 jurnal, tersaring kembali menjadi 11 jurnal. Terakhir, laporan yang merangkum data yang akan dianalisis dan dievaluasi.

III. Hasil dan Pembahasan
Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa terapi HBOT berpotensi meningkatkan persepsi koklea pada pasien tuli mendadak atau SSHL. Beberapa penelitian menunjukkan perbaikan pendengaran yang signifikan pada pasien yang menjalani terapi HBOT dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pemberian terapi selama 1-2 minggu dengan tekanan 1.8-2 ATA, baik dikombinasikan dengan kortikosteroid maupun tunggal, menunjukkan hasil yang baik dan menjanjikan.
Mekanisme kerja HBO dalam meningkatkan persepsi koklea pada kasus tuli mendadak masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa HBOT dapat meningkatkan suplai oksigen ke koklea, mengurangi peradangan, merangsang angiogenesis, mengaktifkan faktor pertumbuhan, dan mengurangi radikal bebas.

IV. Kesimpulan
Terapi HBOT berpotensi sebagai terapi tambahan yang bermanfaat untuk pasien tuli mendadak di Indonesia. Namun, penulis juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk :
1) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas terapi HBOT pada pasien SSHL.
2) Mengkonfirmasi manfaat jangka panjang terapi HBOT pada perbaikan pendengaran akibat tuli mendadak.

V. Saran
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efektivitas terapi HBOT pada SSHL dengan berbagai penyebab dan kondisi. Selain itu, penelitian juga perlu dilakukan untuk mengevaluasi efek samping jangka panjang dari terapi HBOT

Referensi :
1. Azzeldine Aliya Zahira, Djati Widodo EP, Hisnindarsyah Hisnindarsyah, Aditya Wira Buwana, Roostantia Indrawati. (2024). Pengaruh Terapi Oksigen Hiperbarik Terhadap Perbaikan Persepsi Cochlear Pada Sudden Deafness: Literature Review. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung, 1(6), 529-536. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v1i6i2.2536

Related posts