Pelopor Wiratama MBD – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Barat Daya menyoroti kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meresahkan warga serta mengakibatkan aktivitas warga terhambat.
“Usai Pemilu BBM sulit didapati di SPBU, kemana sebenarnya BBM setelah mengantri ternyata disini habis kemana kami mengisi, kata Ketua DPC GMNI MBD Ridolof Loimalitna saat mengantri di Pangkalan Minyak Dalin-Tiakur. Rabu, (28/2/2024) pagi.
“Persoalan ini perlu di tangani serius Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD,”tegasnya.
Lanjut Loimalitna terkait persoalan ini, kami menduga ada praktek penimbunan BBM oleh para pengecer di kota Tiakur karena sampai dengan saat ini, sebagian besar masyarakat kesulitan BBM namun ada oknum tentu masih beraktivitas dengan kendaraan bermotor”ungkapnya.
“Ada praktek penimbunan BBM yang dilakukan oleh pengecer maupun orang-orang tertentu yang menyimpan stok BBM sehingga pada saat terjadinya kelangkaan BBM, terjadi penjualan dengan harga yang signifikan” ujarnya.
Oleh sebab sebagai pimpinan DPC GMNI MBD “saya meminta kepada Bapak Kapolres bersama jajaran agar dapat melakukan penyelidikan dan penertiban terhadap pelaku-pelaku penimbunan BBM ilegal tersebut sehingga tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat
“Dengan terjadinya kelangkaan BBM hampir di setiap bulan berjalan di kabupaten Maluku Barat Daya, maka DPC GMNI MBD mendorong dan mendesak Pemerintah Daerah bersama DPRD agar berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat sehingga bisa mendirikan Depo Pertamina di kota Tiakur antisipasi tidak kehabisan stok BBM pada musim gelombang laut,”pungkasnya.
(***EW)