WETANG, peloporwiratama.co.id – Setelah penantian puluhan tahun, warga Desa Pota Besar di Kecamatan Pulau Wetang, Maluku Barat Daya, akhirnya menikmati aliran air bersih. Proyek infrastruktur yang diinisiasi oleh Bupati Benyamin Th. Noach dan Wakil Bupati Agustinus L. Kilikily ini mengakhiri penderitaan panjang masyarakat setempat.
“Kami sungguh bersyukur, ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar Kepala Desa Pota Besar, Tomas Alyona kepada Pelopor Wiratama melalui telepon selulernya, Selasa (4/2).
Desa yang terletak di pulau terpencil Wetang ini sebelumnya mengalami krisis air bersih selama beberapa dekade. Warga harus menempuh perjalanan hingga 3 kilometer untuk mendapatkan air dari mata air terdekat. Kondisi ini semakin parah pada musim kemarau.
Alyona mengungkapkan bahwa upaya penyediaan air bersih sebelumnya pernah dilakukan, namun hasilnya mengecewakan. “Air yang didapat memiliki kadar garam tinggi dan program PAMSIMAS juga tidak memberi hasil,” katanya.
Setelah Pemerintah Kabupaten MBD di bawah kepemimpinan Bupati Benyamin Th. Noach mencari solusi, proses pengerjaan memakan waktu sekitar satu tahun dengan berbagai kendala. “Beberapa titik air ditemukan, tapi debit airnya tidak mencukupi,” jelasnya.
Masyarakat bersama tokoh adat dan pendeta kemudian melakukan pergumulan selama tujuh minggu. Akhirnya, sumber air ditemukan di petuanan Marga Rumaal dengan debit air yang memadai. “Kedalamannya mencapai 6 sampai 7 meter, cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga musim kemarau panjang,” tambah Alyona.
Proyek ini meliputi pembangunan bak penampungan air, jaringan pipa sepanjang 3 kilometer, dan dua titik kran umum di lokasi strategis. Total anggaran yang dihabiskan mencapai Rp499,5 juta untuk jaringan perpipaan dan Rp339,3 juta untuk pembangunan reservoir tower penampung air.
Desa Pota Besar yang dihuni 75 kepala keluarga kini memiliki dua titik kran umum. “Kami berjanji akan menjaga dan merawat fasilitas ini dengan baik,” ujar Alyona. Masyarakat kini dapat mengakses air bersih selama 24 jam sehari.
Karel L. Helnia, tokoh muda Pota Besar sekaligus Sekretaris DPC PKB, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah MBD. “Air merupakan sumber kehidupan. Semoga kehadiran air bersih ini bisa memicu pertumbuhan ekonomi melalui pertanian sayuran,” ucapnya.
Helnia berharap ketersediaan air bersih dapat mendukung program Makan Bergizi dari Presiden dan mengembangkan tanaman hidroponik yang sebelumnya terhambat. “Kami minta masyarakat memanfaatkan air bersih ini untuk pertanian yang bermuara pada peningkatan ekonomi, sehingga bisa mencukupi kebutuhan pendidikan anak-anak kita,” tambahnya.
Zakharias Rumaal, pemilik lahan sumber air yang akrab disapa Bung Caken, menghibahkan lahannya karena yakin itu adalah “tempat sumber berkat” untuk Desa Pota Besar. “Ini adalah bukti ketulusan hati pemerintah untuk memperhatikan masyarakat kecil seperti kami,” tambahnya
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi desa-desa lain di Maluku Barat Daya yang masih menghadapi kesulitan akses air bersih.”tutup Rumaal. (PW.19)