Jayapura, PW: Dalam _entry briefing_ Pangkoarmada III melalui _video confrence_ yang diikuti seluruh satuan yang berada di jajaran Koarmada III, Danlantamal X Brigjen TNI (Mar) Nurri Adrianis Djatmika menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi Lantamal X sekaligus masukan dan saran bagi Pangkoarmada III. Bertempat di ruang Puskodal Lantamal X, Senin (08/06/2020).
Salah satunya yang disampaikan oleh Danlantamal X adalah terkait bidang operasi, tentang status atau keberadaan KRI Tatihu-853 yang masih berada di pangkalan Armada II, Ujung-Surabaya.
Dikatakannya bahwa dalam melaksanakan operasi pengamanan dan patroli di perairan Papua yang cukup luas, Lantamal X membutuhkan KRI dengan struktur bahan pelat baja. Sementara ini Satrol Lantamal X menjalankan tugas patroli perbatasan dengan menggunakan Kal yang berbahan dasar fiber, dengan kemampuan terbatas.
Dijelaskan pula oleh Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika bahwa lintas laut yang ada di wilayah operasi Lantamal X rawan terhadap kegiatan _illegal_, terutama soal BBM _illegal_, narkoba dan penyelendupan produk tanaman yang bernilai ekonomis tinggi seperti vanili dari PNG ke RI atau sebaliknya
”Jadi kita perlu menggeser KRI Tatihu guna mendukung tingkat kejahatan di perairan lintas negara RI-PNG.”, pintanya.
Danlantamal X juga menyampaikan kepada Pangkoarmada III tentang wacana didirikannya Pos Angkatan Laut (Posal) di Kabupaten Mamberamo Raya, karena merupakan salah satu jalur lintas laut yang cukup strategis dan sangat berpotensi terjadi penyelundupan.
“Saat ini kami Lantamal X sedang berkoordinasi dengan Bupati Mamberamo Raya untuk mendirikan posal di Kabupaten Mamberamo Raya, tepatnya di Distrik Bermuso, karena ditengarai terjadi penyelundupan minuman keras, namun tidak menutup kemungkinan adanya upaya untuk memasukkan narkoba dan senjata.”, terangnya.
Brigjen TNI (Mar) Nurri Andrianis Djatmika juga melaporkan status peningkatan Posal Sarmi di Kabupaten Sarmi untuk naik tingkat menjadi Lanal tipe ”D”.
”Kami sudah mengirimkan surat kepada Kasal untuk peningkatan Posal menjadi Lanal tersebut, langkah kami adalah mengajukan surat permohonan ke pusat.”, ungkapnya.
Untuk penanganan pademi Covid-19, Danlantamal X melaporkan perkembangan penanganan yang dilakukan RSAL dr. Soedibjo Sardadi sebagai salah satu rumah sakit rujukan di Kota Jayapura.
Dilaporkan bahwa RSAL dr. Soedibjo Sardadi saat ini merawat 6 orang pasien positif Covid-19 dan PDP sebanyak 4 orang. Sebelumnya kemarin 6 pasien RSAL dr. Soedibjo Sardadi yang dinyatakan positif Covid-19 telah sembuh dan dinyatakan negatif.
”Tetapi pada hari ini ada penambahan pasien baru Covid sebanyak 6 orang yang akan masuk ke RSAL, maka dari itu kami disini Lantamal X membutuhkan alat Rapid test.”, terangnya.