Jayapura, Rabu (10/06/2020) – PW: Di hari ke tiga pembagian paket bantuan sembako di Mako Lantamal X oleh Dinsos Kota Jayapura bekerja sama dengan Bank BNI kepada masyarakat kurang mampu Kota Jayapura, akibat terdampak secara ekonomi wabah Covid-19, tidak sedikit menyisakan cerita mengharukan yang membuat rasa empati di hati setiap orang yang menyaksikannya.
Dari 805 kepala keluarga yang berhak menerima bantuan, tidak sedikit dari kaum lanjut usia turut mengantri demi mendapatkan bantuan berupa beras, lauk pauk dan sayuran untuk dimasak di rumah.
Seperti yang dilakukan oleh nenek Paulina Pesolima, warga Argapura, Distrik Jayapura Selatan. Nenek yang mempunyai rumah tepat di belakang salah satu hotel di Ibu Kota Provinsi Papua ini, walaupun sedang menderita sakit lutut dengan penuh semangat menumpang ojek, tanpa didampingi oleh sanak keluarga sang nenek bergegas menuju ke Mako Lantamal X.
Diiringi dengan hujan rintik-rintik, selangkah demi selangkah, nenek yang berusia sekitar 60-an tahun ini, tertatih-tatih berjalan dibantu dengan sebatang tongkat untuk membantu menopang berat badannya. Dengan penuh kesabaran, sang nenek menyimak dan mengantri untuk giliran dipanggil oleh panitia guna mendapatkan paket bantuan.
Tibalah saatnya sang nenek mendapatkan panggilan untuk pengambilan bantuan tersebut. Satu persatu paket bantuan diserahkan oleh panitia kepada sang nenek. Dengan bantuan berupa dua karung beras, masing-masing seberat 25 Kg, telur 1 rak, ayam potong satu ekor dan sekantong sayuran, nenek Paulina merasa kebingungan untuk membawanya.
Disaat itu pula seorang prajurit Lantamal X, bernama Priyadi berpangkat Kopral Kepala menawarkan diri untuk membantu mengangkat paket bantuan dan mengantar sang nenek menuju tempat tinggalnya.
”Nenek tinggal dimana ? Ada keluarga yang menjemput tidak ?”, tanya sang Kopral, sopan kepada nenek Paulina.
Dengan suara lirih, sang nenek menjawab ”Tinggal di Argapura pak, saya sendirian”.
Dengan penuh kehati-hatian, Prajurit yang kesehariannya berdinas di Kantor Keuangan Wilayah Lantamal X ini menaikan satu persatu barang milik nenek Paulina ke atas motornya. Selanjutnya dibantu oleh ibu Hj. Erna salah seorang pegawai Kemensos, nenek Paulina menaiki motor metic, membonceng Kopka Priyadi untuk menuju rumah sang nenek.