Dandim 1513/SBB Hadiri Acara Panas Gandong Rumahkay – Rutong

SBB PW Komandan Kodim (Dandim) 1513/SBB, Letkol Inf Rudolf G. Paulus, menghadiri acara adat Panas Gandong yang berlangsung di Desa Rumahkay, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), pada Selasa, 18 Maret 2025. Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, SH, LLM, serta Wakil Gubernur Maluku, H. Abdullah Vanath, S.Os. Bupati seram bagian barat Ir Asri armanarman, MT dan wakil Selfinus kainama. S.Pd serta forkopimda SBB.

Dalam sambutannya, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menekankan bahwa Panas Gandong merupakan momentum penting dalam mempererat tali persaudaraan, memperkuat nilai-nilai budaya, serta melestarikan tradisi leluhur yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Ia berharap tradisi ini tetap dijaga dan terus diwariskan kepada generasi muda sebagai bentuk kekayaan budaya Maluku yang harus dilestarikan.

“Tradisi Panas Gandong ini tidak hanya sekadar seremoni adat, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam menjaga persaudaraan antara masyarakat dari dua negeri yang berbeda. Ini adalah warisan budaya yang harus kita pertahankan dan ajarkan kepada anak cucu kita,” ujar Gubernur.

Sementara itu, Dandim 1513/SBB, Letkol Inf Rudolf G. Paulus, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa adat Panas Gandong merupakan tradisi yang sangat sakral di Maluku.

Menurutnya, acara ini bukan hanya sekadar simbol kebersamaan, tetapi juga bentuk nyata dari silaturahmi dan rekonsiliasi antara dua desa atau negeri yang memiliki ikatan persaudaraan yang erat.

“Sebagai bagian dari TNI yang bertugas di wilayah ini, saya sangat menghormati dan mengapresiasi adat Panas Gandong.

Tradisi ini mencerminkan kuatnya persaudaraan di antara masyarakat, dan kami dari TNI siap mendukung setiap upaya pelestarian budaya lokal,” kata Dandim.

Acara Panas Gandong Rumahkay – Rutong tahun ini berlangsung dengan penuh khidmat. Prosesi adat yang sarat makna dijalankan dengan penuh penghormatan terhadap nilai-nilai leluhur.

Masyarakat dari kedua negeri hadir dengan pakaian adat khas Maluku, serta diiringi oleh tarian dan nyanyian adat yang menggambarkan persatuan dan kebersamaan.

Selain prosesi adat, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan budaya seperti pertunjukan tari Cakalele, musik tradisional, serta pembacaan sejarah hubungan persaudaraan antara Rumahkay dan Rutong.

Kehadiran para pejabat daerah, tokoh adat, dan masyarakat setempat semakin menambah kekhidmatan acara.

Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan tradisi Panas Gandong dapat terus hidup dan menjadi bagian dari identitas budaya Maluku yang membanggakan.

Pemerintah daerah dan berbagai pihak terus mendorong agar generasi muda dapat memahami, menghargai, dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap lestari di masa depan.@dy

Related posts