Kasal Jadi Warga Kehormatan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep Bergelar Djojo Noto Segoro

Jakarta, PW: Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menerima penganugerahan sebagai Warga Kehormatan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep dan Sesepuh Kesultanan Keraton Sumenep, bergelar “Djojo Noto Segoro,” bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep, Madura. Minggu, (29/05) kemarin.

Sebelum melaksanakan prosesi adat Keraton Sumenep, Kasal Laksamana Yudo didampingi Ny. Vero Yudo Margono dan rombongan disambut tari Muang Sangkal yaitu kesenian daerah yang sejak kemunculannya hingga sekarang, sudah melekat sebagai salah satu ikon budaya yang ada di Kabupaten Sumenep. Tari Muang Sangkal merupakan kesenian tari yang tidak terpisahkan dari Keraton Sumenep. Keberadaan Keraton Sumenep telah melahirkan tradisi budaya, baik terkait dengan upacara adat maupun kesenian.

Dalam penganugerahan tersebut, Pemangku Adat Keraton Sumenep Bapak Ir. RP. Moh. Mohtar Admokusumo didampingi Sekretaris Kesultanan dan disaksikan Sekjen Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) Pusat menyerahkan Sertifikat Pemberian Kehormatan Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep kepada Kasal sebagai Warga Kehormatan dan sekaligus sebagai Sesepuh Keluarga Kesultanan Keraton Sumenep dengan gelar “Djojo Noto Segoro” yang dirangkai pemasangan Odheng, dan Selendang maupun Pin sebagai pengikat lahir batin antara Laksamana Yudo dengan Keluarga Besar Kesultanan Keraton Sumenep.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga menyerahkan Pusaka Leluhur Keraton berupa Keris dan Lambang Keraton Sumenep kepada Kasal. Pemberian Keris kepada Kasal memiliki makna yang mendalam, dimana Keris merupakan warisan leluhur atau sesepuh kerajaan berupa benda tajam dan mengandung unsur mistis serta berpetuah. Hal tersebut sesuai dengan kepribadian Laksamana Yudo baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari, “Beliau tajam dalam tutur bahasa, tajam pikirannya, gagah dan sakti didalam mengemban tugas mengamankan negara kesatuan republik Indonesia,” ujar Bupati Sumenep.

Dalam kesempatan tersebut, Kasal mengatakan sebagai pemimpin dan jajaran TNI AL merasa terhormat dan bersyukur menerima penganugerahan ini yang dapat dimaknai dari berbagai perspektif yaitu kepercayaan, kehormatan, kebanggaan dan tentu saja memberikan implikasi tanggung jawab kepada TNI AL dan pribadi untuk dapat mencurahkan perhatian bersama pemerintah daerah serta komponen masyarakat saling bahu membahu membangun kesejahteraan Sumenep.

“Gelar Djojo Noto Segoro merupakan gelar yang sangat dalam bagi saya, karena saya selaku pemimpin TNI AL tentunya harus bisa menjaga Segoro atau Lautan dengan Jaya, kalau di TNI AL ada semboyan Jalesveva Jayamahe yang artinya di Laut Kita Jaya, ini selaras dengan harapan saya yang harus membawa lautan sebagai pemersatu bukan pemecah belah. Saya juga memiliki tanggung jawab yang besar menjaga kedaulatan negara di laut serta membawa kejayaan dari laut tersebut,” ucap Laksamana Yudo.

Penganugerahan sebagai Warga kehormatan Keraton merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Kasal di Madura. Usai penganugerahan, Kasal dan rombongan melanjutkan kegiatan karya bakti menuju lokasi peletakan batu pertama renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir. Kegiatan tersebut terlaksana berkat kerjasama antara TNI AL dengan Pemprov Jatim ini akan merenovasi sebanyak 225 Unit rumah masyarakat di pesisir Jawa Timur yang tersebar dibeberapa titik yaitu Sumenep 68 Unit, Probolinggo 30 unit, Situbondo 50 Unit, Bangkalan 47 Unit, dan Lamongan 37 Unit yang akan selesai dan bisa dihuni pada bulan September 2022.

Selanjutnya pada lokasi renovasi Rutilahu tersebut, Kasal juga melaksanakan peninjauan kegiatan pengobatan gratis dengan melibatkan tim kesehatan dari Rumkital dr. Oepomo Lantamal V bekerjasama dengan Yayasan Wajah Masa Depan yang menargetkan 500 orang, kegiatan vaksinasi dan dari Diskes Lantamal V yang menargetkan 100 orang serta kegiatan pemberian sembako.

Kunjungan Kasal di Pulau Madura tersebut diakhiri dengan mengunjungi pengrajin keris yang berada di sentra pengrajin keris Desa Wisata Aeng Tongtong. Disana Laksamana Yudo melihat display keris, menerima penjelasan mengenai dasar pembuatan keris dan filosofi keris dari pengerajin keris Wawan Novianto. Pada kunjungan tersebut juga diperagakan pembuatan keris oleh pengrajin setempat.

Related posts