Surabaya PW- TNI AL/ Koarmada III. Bertempat di VIP Lounge Gedung Nala Mako Koarmada II, Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Irvansyah,S.H.,CHMRP.,M.TR.(Opsla) dan Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto, M.A.P., M.Tr.(Han) melaksanakan Acara Serah Terima/ Alih Bina KRI Tarakan-905 dari Koarmada III ke Koarmada II yang dihadiri Pejabat Utama Koarmada II dan Asops Pangkoarmada III.
Acara tersebut juga disiarkan secara Virtual/ Vicon kepada seluruh Prajurit pengawak KRI Tarakan-905, Komandan Satban Koarmada III dan Kadisharkap Koarmada III yang sedang melaksanakan Operasi Pengamanan ALKI III, dimana dalam sambutannya Panglima Koarmada III mengatakan, bahwa dinamika perkembangan lingkungan strategis sangat dinamis dan perubahan kebutuhan organisasi di lingkungan TNI Angkatan Laut, sehingga KRI Tarakan-905 yang baru dispersi ke Koarmada III pada tahun 2020, harus kembali lagi ke Koarmada II.
Selama tergabung di Koarmada III, KRI Tarakan – 905 merupakan salah satu KRI andalan di Koarmada III yang telah melaksanakan berbagai operasi dan latihan di wilayah kerja Koarmada III di Bawah Kendali Operasi Panglima Koarmada III, BKO Gugus Tempur Laut Koarmada III dan BKO Gugus Keamanan Laut Koarmada III dan secara Teknis Konis Platform dan Sewaco KRI Tarakan-905, siap operasi dan saat ini sedang melaksanakan Operasi Pengamanan ALKI III.
Diakhir sambutannya Panglima Koarmada III menyampaikan beberapa penekanan untuk dijadikan pedoman kepada seluruh Prajurit KRI Tarakan-905, diantaranya adalah laksanakan setiap tugas pengabdian dengan penuh semangat, kesungguhan dan disiplin serta pertahankan kondisi teknis alat utama agar tetap prima guna mendukung kelancaran dan keberhasilan setiap pelaksanaan tugas.
KRI Tarakan – 905 adalah salah satu Kapal Bantu Cair Minyak (BCM) atau Oiler/Tanker Replenishment merupakan unsur yang sangat vital bagi sebuah Armada karena kemampuannya memberikan dukungan bahan bakar, minyak lincir, air tawar, serta material logistik lain yang sangat dibutuhkan oleh unsur-unsur lain yang tergabung dalam satuan operasi sehingga Armada dapat mempertahankan keberlangsungan operasi (Sustaining The Fleet) di laut tanpa harus melaksanakan bekal ulang di Pangkalan.