TIAKUR, peloporwiratama.co.id — Kematian Novita Rupiasa Manuata dalam proses persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiakur bukan sekadar tragedi personal, melainkan potret buruk sistem kesehatan yang rapuh dan membahayakan nyawa.
Berdasarkan rilis Referensi Maluku.id, kematian Novita disebabkan oleh kesalahan fatal dalam prosedur penjahitan pascaoperasi, menghadirkan pertanyaan kritis: Sampai kapan nyawa pasien menjadi taruhan dalam sistem kesehatan yang seharusnya melindungi?
Kompleksitas Kegagalan Sistemik
Faktanya, kasus Novita bukanlah sekadar kecelakaan medis individual. Ini adalah cermin kelemahan struktural dalam manajemen rumah sakit, mulai dari prosedur operasional, pelatihan tenaga medis, hingga pengawasan kualitas pelayanan kesehatan.
Ketua Komisi II DPRD MBD Remon Amtu kepada peloporwiratama, melalui telpon selulernya Rabu (26/3/2025) dengan tegas menyatakan, “Kami tidak akan membiarkan kasus ini berlalu begitu saja. Setelah libur lebaran, kami akan memanggil langsung Direktur RSUD Tiakur untuk meminta pertanggungjawaban penuh.”
Tuntutan Konkret dan Solusi Sistemik
Beberapa solusi mendesak yang harus segera diimplementasikan:
1. Audit Menyeluruh : Melakukan evaluasi komprehensif terhadap seluruh prosedur medis di RSUD Tiakur, fokus pada standar operasional persalinan.
2. Pelatihan Ulang Tenaga Medis : Program pembekalan dan sertifikasi ulang bagi seluruh tenaga kesehatan, dengan penekanan pada keselamatan pasien.
3. Sistem Pengawasan Digital : Implementasi sistem pencatatan dan monitoring digital yang transparan, mencegah potensi kesalahan manusia.
4. Kompensasi dan Pendampingan Keluarga : Perlunya mekanisme kompensasi yang jelas dan pendampingan psikologis bagi keluarga korban.
Tuntutan Transparansi Total
“Dinas Kesehatan tidak boleh sekadar diam,” tegas Amtu. Tuntutan masyarakat jelas: transparansi total, pertanggungjawaban penuh, dan jaminan tidak terulangnya tragedi serupa.
Kasus Novita memperlihatkan rentannya sistem pelayanan kesehatan di daerah. Pertanyaan krusial segera mengemuka: Apakah standar prosedur operasional (SPO) medis telah dilaksanakan dengan benar? Siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian fatal ini?
Masyarakat menunggu tindak lanjut konkret dari pihak rumah sakit dan pemerintah daerah. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci pemulihan kepercayaan publik terhadap institusi kesehatan,”kata Amtu
Kasus Novita harus menjadi titik balik pembaruan sistem kesehatan di Maluku Barat Daya (MBD) . Bukan sekadar mencari kambing hitam, melainkan membangun ulang sistem yang bermartabat, manusiawi, dan berkualitas,”pungkas Amtu.
Sampai berita ini diturunkan, pihak RSUD Tiakur belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan malpraktik tersebut. (PW.19)