DPRD Tinjau Damkar Pasca Kebakaran Apotek Galeno

 

TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melakukan kunjungan ke Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran untuk memastikan kondisi mobil pemadam kebakaran yang rusak, Senin (10/3). Kunjungan ini juga dilanjutkan ke lokasi kebakaran Apotek Galeno yang terjadi dua hari sebelumnya.

“Kami hadir merespon terkait kebakaran yang terjadi di Apotek Galeno yang meresahkan masyarakat,” kata Ketua Komisi I DPRD MBD, Korneles Tuamain. Menurutnya, setelah melakukan rapat internal, Komisi I langsung melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya.

Tuamain menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang tidak terduga. “Negara harus hadir dalam kondisi seperti ini. Bencana tidak pernah bisa kita duga kapan terjadi. Ini sangat penting dan vital terkait dengan kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Saat ditanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tuamain menjelaskan bahwa DPRD akan memanggil mitra terkait untuk membahas masalah ini. “Bukan hanya soal mobil pemadam kebakaran yang rusak, tetapi juga soal manajemen internal,” tegasnya.

Korneles Lokwaty, anggota Komisi I DPRD MBD, menambahkan bahwa pihaknya telah melihat secara langsung kondisi Satpol PP khususnya unit Pemadam Kebakaran. “Kita sudah melihat kerusakan mobil kebakaran dan akan mengambil langkah melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk mengetahui persoalan yang terjadi di Damkar,” jelasnya.

Lokwaty mengungkapkan adanya indikasi masalah penganggaran. “Menurut keterangan staf Damkar, sudah dilakukan penganggaran tetapi setiap saat dicoret terus. Ini menjadi perhatian kami,” ungkapnya.

Anggota Komisi I lainnya, Korinus Izakh, mengkritisi Dinas terkait. “Mengapa sampai saat ini mobil tidak terpakai? Mirisnya mobil rusak tapi tidak ada koordinasi dengan pihak anggaran sehingga alat bisa diperbaiki,” katanya dengan nada prihatin.

Richard Anaktototy, Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban (Trantib), berharap DPRD bisa membantu dalam efisiensi sarana dan prasarana penunjang pemadam kebakaran. “Peningkatan sarana dan prasarana dapat berupa peningkatan jumlah kendaraan operasional lapangan, peralatan teknik operasional, dan kelengkapan perorangan,” jelasnya.

Detik-detik Kebakaran

Saat berkunjung ke lokasi kejadian kebakaran di Apotek Galeno, salah satu warga menceritakan kronologi peristiwa tersebut. “Kalau mau dibilang korsleting juga tidak, karena meteran masih tetap menyala sampai setengah 9 malam, lampunya masih warna hijau,” tuturnya.

Menurut kesaksian warga, kebakaran bermula dari kursi sofa yang terbakar. Anak laki-laki keluarga korban sempat berusaha memadamkan api dengan air, namun api terlanjur membesar dan menjalar ke gantungan pakaian.

“Korban sementara tidur di kamar dan tidak tahu sudah terjadi kebakaran. Kemudian adik laki-laki yang baru selesai makan mie lari panggil Oma,” lanjut warga tersebut.

Situasi semakin parah ketika terjadi ledakan yang membuat api semakin besar. “Untung saja Bu Cale Tuhumuri punya mobil air yang selalu ada di tangki,” ujar warga tersebut.

Akibat kebakaran ini, hampir seluruh harta benda korban tidak bisa diselamatkan. Namun, terdapat hal yang dianggap aneh oleh warga setempat. “Amplop perpuluhan di dalam kamar dan gambar Tuhan Yesus di ruang tamu tidak termakan api,” kata warga tersebut. (PW.19)

Related posts