TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (Pemkab MBD) menggelar apel perdana bersama Bupati Benyamin Thomas Noach dan Wakil Bupati Agustinus L. Kilikily. Kegiatan yang berlangsung di lapangan upacara Kantor Bupati MBD, Senin (10/3), ini menjadi momentum penting bagi jajaran birokrasi setempat untuk menyerap arahan kepemimpinan baru.
“Kami bukan orang baru. Kami stok lama yang paham betul wilayah ini, kenal betul orang-orangnya. Kami kenal mana yang senyum tulus, mana yang senyum abu nawas,” tegas Bupati Noach dalam arahannya.
Pemerintahan baru Kabupaten MBD hadir bersamaan dengan pemerintahan nasional yang baru dilantik. Noach menekankan perlunya keselarasan visi dan misi daerah dengan program pemerintah pusat. “Kita harus pastikan program prioritas pemerintah pusat di daerah dilaksanakan dengan setulus hati untuk mencapai hasil maksimal,” ujarnya.
Fokus pada Pemerataan Ekonomi
Noach menyoroti kondisi pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak sebanding dengan tingkat kemiskinan. “Kita bersyukur 10 tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional 5 persen rata-rata, tapi angka kemiskinan kita naik 3 persen,” katanya.
Ia mengungkapkan fakta bahwa 30 orang terkaya di Indonesia meningkatkan kekayaannya hingga 100 persen dalam 10 tahun terakhir, bahkan 10 orang terkaya mencapai 154 persen. “Artinya ada pertumbuhan ekonomi tapi tidak terjadi pemerataan. Orang miskin bertambah miskin, orang kaya bertambah kaya,” tambahnya.
Bupati menegaskan bahwa tugas pemerintah daerah adalah mendistribusikan pembangunan agar kesenjangan ekonomi tidak semakin melebar. “Kitalah orang-orang terpilih yang harus menggerakkan ini. Bekerjalah dengan baik, tidak terjadi pemborosan, anggaran dipakai dengan efisien dan efektif untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat,” pesannya.
Pemangkasan Anggaran Perjalanan Dinas
Sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, Noach menekankan rasionalisasi anggaran menjadi isu sentral. “Sebelum pemerintah pusat melakukan efisiensi perjalanan dinas, Maluku Barat Daya sudah lakukan dari periode lalu,” jelasnya.
Bupati mengumumkan pemangkasan drastis untuk perjalanan dinas. “Potong semua OPD, potong 50 persen perjalanan dinas,” tegasnya. Ia tidak segan mengancam pejabat yang menolak kebijakan ini. “Jangan ada OPD yang angkat tangan bilang tidak bisa. Jawaban saya sederhana, silakan mundur.”
Pembenahan Birokrasi Bertahap
Noach menyatakan akan mengubah gaya kepemimpinannya dalam lima tahun ke depan. “Nanti 5 tahun ke depan saya tidak marah-marah, saya senyum-senyum. Dan anda berpisah dengan saya, saya senyum-senyum dan anda pergi, saya senyum-senyum anda non job,” ujarnya.
Noach menyinggung pejabat yang bersikap tidak loyal. “Ada yang di barisan ini siap gerak-siap gerak, mulutnya bergerak terus, tetapi hatinya belok-belok kiri kanan. Saya dimaki-maki di belakang, saya tahu siapa orangnya,” ungkapnya.
Ia berjanji akan melakukan pembenahan birokrasi secara bertahap. “Kita akan membenahi semua Dinas dan Badan secara bertahap. Kalau ada pelantikan 1-2 minggu sekali, jangan kaget. Itu biasa dalam organisasi manapun untuk perbaikan,” jelasnya.
Sedikit-sedikit sektor prioritas yang mana, orangnya sudah duduk atau belum, orangnya klir atau tidak, orangnya bicara benar sesuai dengan perbuatannya atau tidak. Kalau kata dan perbuatannya tidak sama, silakan keluar dari barisan,” tandasnya.
Protokoler Baru dan Transparansi Keuangan
Bupati juga menerapkan protokoler baru saat rapat, termasuk larangan membawa ponsel. “Semua handphone di luar, itu protokoler. Kalau saya rapat di sini, suruh periksa handphone, lapor sampai Mendagri, saya tertawa. Memangnya masalah kalau saya proteksi?” ujarnya.
Terkait tindak lanjut temuan BPK, Noach tidak memberikan toleransi. “Dengan BPK, beta seng ada kompromi. Kalau ada kas tekor, siapa yang bikin tekor suruh selesaikan. Tidak mampu, anda non-job, lalu laporan ke Kejaksaan,” tegasnya.
Ia memperingatkan para bendahara, PPATK dan pengguna anggaran agar berhati-hati. “Jangan mata gelap. Kas tekor seng ada cerita. Tidak bisa kembalikan uang, kasih netral anda, keluar dari situ, anda berurusan dengan Jaksa,” katanya
Noach menutup arahannya dengan menyatakan bahwa Kabupaten MBD sebagai daerah otonom baru telah menunjukkan indikator pembangunan yang mulai membaik. (PW.19)