Sorong – Kapal jenis Pinisi, yaitu Kapal Layar Motor (KLM) Putri Papua, yang sedang melakukan perjalanan wisata bahari, dari Kota Sorong menuju Misol Kabupaten Raja Ampat, tenggelam di perairan Sele Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Rabu 04 Februari 2025.
Kapal yang berpenumpang 17 orang ini, tenggelam akibat hantaman ombak dan angin yang besar. 17 penumpang KLM Putri Papua ini, terdiri dari 8 kru kapal, 3 turis WNI dan 6 turis WNA. Sebelum tenggelam, kru kapal sempat melaporkan bahaya yang mereka hadapi ke Pos TNI AL Waisai, yang diteruskan ke Koarmada III.
Mendapatkan laporan tentang bahaya yang sedang dihadapi KLM Putri Papua, Koarmada III melalui Guskamla Koarmada III, menurunkan tim yang didukung KRI Mata Bongsang 873 untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Saat KRI MBS tiba di lokasi, tidak ditemukan KLM Putri Papua. Karena kapal sudah tenggelam.
Tim melaksanakan pencarian di sekitar lokasi dan menemukan penumpang kapal yang terapung-apung di laut, selanjutnya melaksanakan peran sekoci untuk mengevakuasi korban dan berhasil mengevakuasi para korban. Semuanya selamat, walaupun 2 orang ABK cedera ringan, 1 orang mengalami kuku tercabut dan 1 lainnya mengalami trauma akibat reruntuhan kapal.
Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, diwakili Danlantamal XIV Sorong Laksamana Pertama TNI Joni Sudianto bersama jajaran dan instansi terkait menunggu tim evakuasi di dermaga Lantamal XIV Sorong. Saat tiba di dermaga Lantamal XIV Sorong, para korban kembali di tes kesehatan dan kemudian dibawa ke RSAL Oetoyo, untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Danlantamal XIV menyampaikan jika KLM Putri Papua tenggelam pada malam hari. Dan kejadian tersebut dilaporkan dari Pos TNI AL di Waisai dan kemudian diteruskan ke Koarmada III, yang kemudian menurunkan KRI Mata Bongsang 873 untuk melakukan pencarian, dan berhasil mengevakuasi seluruh penumpang dan barang penting lainnya.
Mayor Laut (P) Mahmud Ridho yang merupakan Komandan KRI Mata Bongsang 873 menjelaskan kronologis saat melakukan pencarian dan mengevakuasi korban, serta menjelaskan kesulitan yang dihadapi yaitu cuaca yang buruk. Sang Ade Susila kelahiran Bali, selaku Kapten KLM Putri Papua mengatakan akibat ombak dan angin kencang, menyebabkan kaca ruang mesin pecah. Dan air mulai masuk, sampai kapal tenggelam.
*Jacob Sumampouw