Tiakur, Pelopor Wiratama
Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Letti, Moa, Lakor (LEMOLA) Cabang Eliora Tiakur kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak pemimpin masa depan melalui Pendidikan Kader Jenjang Dasar (PKJD) yang digelar di aula Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Maluku Barat Daya, pada Sabtu (5, 10, dan 12/10/2024).
ini dihadiri oleh sejumlah tokoh gereja, termasuk Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur, yang diwakili oleh Pendeta E. M. Salakay serta diikuti oleh puluhan kader muda AMGPM, yang diharapkan menjadi agen perubahan di masyarakat dan gereja.
Ketua AMGPM Daerah Lemola, melalui Kepala Bidang 1, Erik W. Talakua, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas kemajuan yang telah dicapai oleh Cabang Eliora. “Walaupun cabang ini baru dimekarkan sekitar setahun lalu, teman-teman di Eliora telah mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab organisasi dengan baik,” ujar Talakua.
Ia menekankan bahwa keberanian pengurus cabang untuk menggelar PKJD ini patut diapresiasi, mengingat pelaksanaan kegiatan serupa di daerah lain membutuhkan waktu hingga dua hingga tiga tahun. “Beta yakin dengan militansi dan integritas yang teman-teman tunjukkan, cabang Eliora akan terus berkembang dan menjadi teladan bagi cabang lainnya,” kata Talakua.
Talakua menyebutkan bahwa pelatihan pendidikan kader ini adalah lembaran baru dalam sejarah cabang Eliora, yang diharapkan mampu mencetak kader-kader tangguh. “Ada harapan besar dari kami pengurus daerah, agar kader-kader di Eliora mampu membuktikan diri. Meski dari sisi kuantitas mungkin kecil, kita bisa mewujudkan kualitas yang besar,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Talakua juga mengapresiasi pengalaman sebelumnya di cabang Moa Barat dan cabang Getsemani sebelum pemekaran Eliora, yang menjadi dasar kuat bagi perkembangan kader di wilayah ini. “Terbukti bahwa kader-kader itu terus berkembang, dan hari ini mereka ada di sini, dalam pendidikan kader jenjang dasar,” katanya.
Menurut Talakua, inilah yang diharapkan oleh AMGPM—melahirkan pemimpin-pemimpin gereja di masa depan, yang juga mampu berkontribusi di masyarakat luas. “Kita tidak hanya mencetak pemimpin gereja, tapi juga pemimpin masyarakat. Ini adalah langkah besar untuk mewujudkan visi AMGPM sebagai penggerak perubahan,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Pendeta E. M. Salakay menyampaikan pentingnya kegiatan pendidikan kader ini sebagai awal dari serangkaian jenjang pengkaderan di AMGPM. “Hari ini kita semua ada dalam gendikan Pendidikan Kader Jenjang Dasar. Ini baru langkah awal, masih ada jenjang-jenjang selanjutnya yang harus kita tempuh,” ujarnya. Ia menekankan bahwa pendidikan ini adalah proses penting dalam membentuk tanggung jawab kader kepada gereja sebagai “orang tua kandung”.
Pendeta Salakay juga menekankan bahwa AMGPM adalah satu-satunya wadah pembinaan bagi generasi muda di Gereja Protestan Maluku. “Teman-teman adalah anak kandung dari Gereja Protestan Maluku, dan tanggung jawab anak kandung kepada orang tua tidaklah kecil,” katanya. Ia mengingatkan para kader bahwa tanggung jawab mereka tidak hanya sebatas di organisasi AMGPM, tetapi juga terhadap jemaat, termasuk dalam proses rekrutmen anggota baru di tiga ranting yang berada di bawah cabang Eliora.
Ia mengakui bahwa tantangan utama AMGPM Cabang Eliora saat ini adalah kuantitas anggota yang masih terbatas. “Kita kira itu adalah pergumulan, karena masih banyak kader potensial di luar sana yang menjadi tanggung jawab teman-teman untuk direkrut dan dibina,” ujar Pendeta Salakay. Meski begitu, ia menilai bahwa kegiatan ini adalah kesempatan penting untuk memperkuat basis kader di cabang dan ranting, demi menghadapi tantangan pelayanan di tingkat klasis dan jemaat.
Dalam konteks pemilihan majelis jemaat yang akan segera dilakukan, Pendeta Salakay menyatakan bahwa keterlibatan kader AMGPM dalam momen tersebut merupakan bukti nyata kualitas pembinaan yang telah dilakukan. “Kita sangat bersyukur ada kader-kader dari tiga ranting, bahkan dari cabang ini, yang masuk menjadi bagian dari calon diaken dan calon penatua. Ini adalah langkah maju bagi gereja dan masyarakat,” ujarnya.
Pendeta Salakay juga mengingatkan para kader bahwa pendidikan kader tidak hanya tentang mengisi posisi di organisasi, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi pelayan gereja yang handal. “Seluruh fungsionaris yang masuk menjadi bagian dari calon penatua dan diaken di jemaat ini harus mendapatkan dukungan penuh. Kalau jempolan-jempolan AMGPM semuanya masuk menjadi bagian dari pelayanan khusus, maka segala sesuatu pasti berjalan dengan baik,” tambahnya.
Ia menekankan pentingnya keseriusan dalam mengikuti kegiatan PKJD ini, karena ilmu yang diperoleh akan berguna di masa depan. “Tidak ada pendidikan yang tidak menguntungkan. Maka, seriuslah terhadap kegiatan ini. Dia akan berguna bagi teman-teman di seluruh perorganisasian, bahkan sampai di tingkat tertinggi,” pesannya.
Di akhir sambutannya, Pendeta Salakay berharap seluruh rangkaian kegiatan PKJD ini dapat berjalan dengan lancar. Ia menekankan bahwa kegiatan ini harus diikuti dengan semangat dan antusiasme, bukan karena keterpaksaan, tetapi karena kebutuhan. “Seluruh kader yang ada, tetap semangat mengikuti kegiatan ini sampai selesai, karena ini adalah investasi untuk masa depan,” katanya.
“Atas nama Majelis Jemaat GPM Tiakur, saya menyampaikan selamat malam. Semoga semuanya tetap semangat dalam mengikuti kegiatan ini. Tuhan Yesus memberkati dan menyertai kita semua,” tutup Pendeta Salakay. (PW.19)