718 Personil Gabungan Ikuti Latihan Kesiapsiagaan Operasional Pencarian dan Penyelamatan (LKO SAR) Koarmada III

Kota Sorong PW- Selaras dengan program Mabes TNI dalam rangka penggunaan kekuatan untuk mencapai kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi kontijensi di wilayah Kotamaops TNI, Komando Armada III melaksanakan Latihan Kesiapsiagaan Operasional (LKO) SAR tahun 2024, dengan melibatkan berbagai unsur maritim di wilayah Koarmada III.

Pelaksanaan kegiatan ini selama 21 hari, dimana rangkaian LKO SAR ini sudah dimulai sejak 27 April dan akan berakhir pada 17 Mei 2024. Dan hari ini (Selasa, 14 Mei 2024), dilaksanakan manuver lapangan LKO SAR di perairan Kota Sorong, dimana posko penanganan korban berada di Dermaga Lantamal XIV Sorong.

Latihan ini mengasumsikan jika ada kapal penumpang yang mengalami insiden kebakaran bahkan sampai tenggelam. Mengetahui adanya insiden tersebut, Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, menginstruksikan jajarannya untuk melaksanakan evakuasi pencarian dan penyelamatan, dengan melibatkan berbagai unsur-unsur maritim terkait.

Unsur-unsur yang tergabung dalam pencarian dan penyelamatan tersebut adalah dari TNI AL, KSOP, KPLP, BMKG, Polairud, Basarnas, Diskes Koarmada III, RSAL dr Oetojo, Diskes Lantamal XIV, Diskes Pasmar 3, RSAD dr Aryoko, Dokkes Pores Sorong, Puskesmas Remu Sorong, Puskesmas Malawati dan Puskesmas Malaweri Kota Sorong.

LKO SAR ini bertemakan “Koarmada III Melaksanakan Operasi Pencarian dan Penyelamatan/SAR di Wilayah Perairan Papua Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI”. Menurut Pangkoarmada III, yang terlibat dalam latihan tersebut sebanyak 718 personil gabungan dan didukung berbagai alutsista/material yaitu KRI Gulamah-869, KRI Tatihu-853, KRI Sura-802, Kal Wayag, Kal Tornado, Patkamla Jefman, TD Umsini dan TD Irau

Turut terlibat dalam latihan tersebut yakni KP. Polairud dan KN SAR RB 221, G7 Lantamal XIV, X2 Lantamal XIV, RBB Satkopaska; dan Ambulance di wilayah Kota/Kab Sorong. Laksamana Muda TNI Hersan menjelaskan jika tujuan LKO SAR Koarmada III adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan unsur-unsur TNI Angkatan Laut yang bekerjasama dengan unsur-unsur lain.

“Asumsi kejadiannya adalah kapal terbakar bahkan akhirnya tenggelam, sehingga seluruh unsur-unsur terkait bergerak cepat melakukan evakuasi pencarian dan penyelamatan, baik yang hidup maupun yang meninggal dunia. 718 personil terlibat, termasuk 77 tenaga kesehatan”, jelas Pangkoarmada III.

Ditambahkannya bahwa melalui kegiatan latihan tersebut, diharapkan agar seluruh unsur selalu siap jika menghadapi suatu keadaan yang darurat. Diharapkan juga, adanya sinergitas dan kolaborasi seluruh unsur-unsur yang terlibat bersama masyarakat, sehingga jika ada kejadian seperti ini dapat segera ditangani.

Mama Lince Dimara, salah seorang warga Sorong yang terlibat dalam latihan tersebut, menyampaikan jika benar-benar merasakan seperti apa yang dirasakan oleh keluarga korban. “Awalnya meramaikan, tapi mengeluarkan airmata juga karena sedih. Semoga kedepan latihannya lebih baik lagi”.

*Jacob Sumampouw

Related posts