Matap! Keberhasilan Gapoktan Bakti Hurip Raih Kualitas Pertama Tingat Kota Tasikmalaya, Provinsi Hingga Nasional

Tasikmalaya Kota, Jabar — PW.Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Bakti Hurip Budi Daya Ikan tepat pada tahun 2019 kelompok tersebut berhasil mendapat kualitas pertama tingkat Kota Tasik, Provinsi, hingga tingkat Nasional.

Hal tersebut di sampaikan oleh ketua kelompok tani H. Dadang Sunarya sekaligus sebagai ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang di dampingi oleh Angggi sebagai manajemen Gapoktan Bakti Hurip saat diwawancarai awak media bertempat di kediaman rumahnya berlokasi di Kampung Nyangga Hurip, Kelurahan Margabakti, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa(7/11/2023).

Kata Dia menjelaskan, kelompok Gapoktan Bhakti Hurip, bisa mendapat kualitas pertama ialah berkat dari ketekunan dan kekompakan seluruh anggota Gapoktan Bakti hurip yang selalu mengoptimalkan lahan mati menjadi lahan produktif.

“Hal itulah yang menjadi potensi kelompok kami, sehingga di tahun 2019 mendapat kualitas pertama tingkat Kota, Provinsii hingga tingkat Nasional,” ungkap Dia.

Lanjut Dia, demi kepentingan masyarakat dan membangkitkan semangat generasi anak muda, Diapun tidak merahasiakan ilmu dan kemampuan dalam Budi Daya Ikan.Pada saat ada yang akan membeli benih ikan ataupun tanaman, Ia tidak terburu-buru melayaninya, akan tetapi di arahkan dulu konsep pembudi dayaannya.

“Saya tidak akan menjual benih ikan kepada pembeli yang belum mengerti konsep pembudi dayaaan ikan, karena saya tidak mau para pembeli mendapatkan kerugian pada akhirnya,” ujar Dia.

Lebih jauh Dadang menjelaskan, tentang pemeliharaan budi daya ikan yang baik dimulai dari cara merawat kolam maupun tanahnya itu harus betul-betul paham.

“Untuk kualitas Larpa ikan gurame contohnya, biar bagus itu harus bisa mengolah dari tanah hingga airnya karena air yang tidak dipelihara akan mengakibatkan sebuah hama pada larpa tersebut,” jelasnya.

Menurut Dia, apabila telah tiba suhu radikal,csering terjadi ikan berukuran korek api hingga ukuran yang besar, ikan tersebut akan terlihat mengambang, sisiknya bergelembung, dan ekornya putih serta terluka, hal tersebut di karnakan adanya Hiperkeratosis kronis (kutu air) yang masuk ke dalam sisik ikan tersebut.

Adapun solusinya kata Dadang, jangan memindahkan ikannya tetapi di buang airnya lalu di ganti dengan air yang baru.Karena kalau dipindahkan ikannya akan mengakibatkan sebuah gesekan pada sisik ikan tersebut sehingga akan menimbulkan luka yang patal.,ujarnya.

Kata Dia, permasalahan ikan gurame saat ini masih banyak kalangan orang belum tau apa itu faktor penyebab, yang salah satunya ialah dari pengelolaan air tersebut.

Dikondisikan untuk ikan gurame tidak boleh menggunakan air yang bening, karena ikan gurame mempunyai karakter bersaing, sehingga ikan gurame akan beradu dengan ikan yang lainnya.

“Dianjurkan untuk pemeliharaan ikan gurame harus menggunakan air berwarna guna mengkondisikan jarak pandang ikan tersebut,” paparnya.

Gurame mempunyai beberapa keunggulan di antaranya, ikan gurame bisa hidup di dalam air yang kandungan oksigennya sangat rendah, karna ikan gurame mempunyai Rongga Labirin (Alat pernapasan tambahan).

Adapun kata Dia, yang menjadi kelemahan pada budi daya ikan gurame yaitu jika lumpur sampai masuk ke rongga labirin hal tersebut dapat mengakibatkan sesuatu sangat patal, maka minimalnya dalam satu minggu harus di adakan pembuangan lumpur yang ada di bawah kolam.

“Berbeda dengan ikan lele karna kualitas rongga labirinnya sangat tinggi dan mampu bertahan hidup dalam kondisi oksigen (02) yang minimum,” pungkasnya.

Sementar menegemen Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Anggi mengatakan.Gapoktan Bakti Hurip adalah salah satu kelompok tani yang mendapatkan binaan dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya.

Kelompok tersebut, memiliki kekuatan kelembagaan petani serta beranggotakan yang didominasi ibu-ibu kelompok wanita tani yang memiliki strategi dalam pengembangan dan pembangunan pertanian perkotaan.

Gapoktan Bakti Hurip selain melakukan budi daya ikan, juga menjalankan unit produksi hortikultura yang mencakup cabai, bawang, tomat, selada dan kangkung hal tersebut bentuk upaya dalam meningkatkan ekonomi pertanian di perkotaan.

Ia berharap masyarakat harus bisa memanfaatkan pekarangan halaman rumah guna membantu meringankan perekonomian.

“Karena dengan kita giat bercocok tanam itu akan melahirkan sebuah kesejahteraan dan mengurangi sebuah pengeluaran”,tandasnya.

Penulis :Adiluhung

Related posts