Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia secara resmi membuka Patroli Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut Nasional Tahun 2023 di Dermaga Bitung, Manado, Rabu (15/3/2023).
Patroli ini dilaksanakan guna melaksanakan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, serta Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Keamanan, Keselamatan, dan Penegakan Hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah Yuridiksi Indonesia.
Patroli Bersama ini memasuki tahun kedua, dimana upacara pembukaan sebelumnya bertempat di Batam. Patroli Bersama pada tahun 2022 yang lalu dilaksanakan selama 60 hari dengan melibatkan Instansi Terkait dan Instansi Teknis.
Dalam rangka meningkatkan kualitas, Patroli Bersama Tahun 2023 ini akan menambah jumlah hari patroli menjadi 75 hari, dari tahun sebelumnya 60 hari patroli. Tak hanya itu, penambahan wilayah prioritas patroli juga dilakukan, sehingga Patroli Bersama ini diharapkan dapat terlaksana lebih baik dibanding tahun sebelumnya/
Adapun jumlah unsur yang terlibat total 15 kapal yakni dari Bakamla RI 4 unsur, TNI AL 3 unsur, Polair 2 unsur, Bea Cukai 2 unsur, PSDKP 2 unsur, dan KPLP 2 unsur.
Tujuan diadakan Patroli Bersama ini juga tidak luput dari mensinergikan patroli penegakan hukum antar Instansi Terkait, seperti TNI AL, Polair, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), Hubla, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia (KPLP).
“Dengan mengucapkan bismillahirohmannirrohim Patroli Bersama Keamanan dan Keselamatan Laut Nasional tahun 2023 secara resmi saya nyatakan dimulai,”kata Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia dalam Pembukaan Patroli Bersama Tahun 2023.
Dalam sambutannya, Kepala Bakamla RI mengatakan keputusan Menkopolhukam No. 1 Tahun 2023 Tentang Rencana Patroli Nasional juga menjadi dasar diadakannya Patroli Bersama ini secara terpadu dan dibawah koordinasi Bakamla sesuai dengan ketentuan Peraturan Undang-Undang yang berlaku.
Kepala Bakamla RI juga menyampaikan harapannya, yaitu kegiatan patroli berjalan dengan lancar dan dapat melakukan penindakan atau minimal memberikan efek deterrence terhadap segala aktivitas illegal di laut.
“Berhasilnya kegiatan ini, pastinya merupakan keberhasilan kita bersama yang kesemuanya dilakukan demi terwujudnya tujuan nasional bangsa Indonesia.”, ujar Kepala Bakamla RI.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia memberikan beberapa penekanan pada saat Patroli Bersama, diantaranya, tetap laksanakan sinergitas dan koordinasi yang baik antar pengendali dan antar aset patroli dalam melaksanakan patroli dan penindakan secara efektif dan efisien. Kemudian, samakan persepsi, pola pikir dan pola tindak dalam menjalankan tugas, tanamkan bahwa semua yang kita lakukan adalah demi bangsa dan negara. Terakhir, perhatikan keamanan dan keselamatan dalam melaksanakan tugas, patuhi norma, kaidah, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Target Patroli Bersama ini yaitu Illegal Fishing, Logging, and Mining, Penyelundupan (narkoba, miras, senjata, BBM, pencari suaka melalui jalur laut), Perompakan, Pencemaran laut, Pengangkatan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT), serta SAR terbatas (pencarian kapal yang terkena musibah berdasarkan perintah/kondisi aktual).
Fokus utama patroli bersama ini adalah Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Sulawesi sampai Selat Makassar dan Laut Arafuru.