Kota Sorong (21/9) PW- Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang atau disingkat Yonzipur 20/PPA, bekerjasama sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua Barat, melakukan pembongkaran serta pembangunan jembatan yang berada didepan Lapas Sorong, tepatnya di Jl. Sapta Taruna masuk km 10 Kota Sorong.
Pembongkaran yang kemudian dilanjutkan dengan pembangunan kembali jembatan yang berada diatas sungai Kalagison tersebut, dilakukan karena beberapa waktu lalu Kota Sorong dilanda bencana banjir. Walaupun jembatan masih bagus namun air meluap, oleh karena itu dilakukan pembangunan kembali.
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Papua Barat, Eduardus Haleserens mewakili Kepala Dinas, yang melihat langsung pembangunan jembatan tersebut menyampaikan jika benar jembatan masih bagus. Namun pasca terjadinya banjir, masyarakat mengeluhkan jika jembatan ini salah satu faktor meluapnya sungai Kalagison.
“Dengan laporan itu, Dinas PUPR Papua Barat memutuskan untuk melakukan pembongkaran. Kami kemudian berkoordinasi dengan Kodam XVIII/Kasuari, yang kemudian mengarahkan ke Yonzipur 20/PPA Sorong. Dan di Yonzipur 20/PPA ini, materialnya ada dan merupakan salah satu material jembatan yang terbaik. SDM juga semuanya dari Yonzipur,” ujar Pak Edu (sapaan akrab beliau).
Komandan Yonif Zeni Tempur (Yonzipur) 20/PPA Sorong, Mayor Czi Tri Wibowo Angga Astono yang memantau langsung pembangunan jembatan tersebut menjelaskan bahwa pengerjaan jembatan ini merupakan perintah langsung Pangdam XVIII/Kasuari. Kebetulan kami mempunyai jembatan Acrow Panel sebanyak 13 petak type 21.
“Pemasangan jembatan type 21 ini sebanyak 4 petak, dengan bentangan 9 – 12 meter dan dibantu 2 unit Excavator. Kekuatan jembatan ini maksimalnya 40 ton. Namun akan kita beri tanda, jika batas kemampuan jembatan ini hanya 30 ton, agar jembatan bisa bertahan lama. Pembangunan jembatan ini melibatkan 32 orang personil,” jelas Mayor Tri.
Ditambahkan Danyonzipur bahwa selain pembangunan jembatan ini, pasca banjir yang lalu, Yonzipur juga membantu pengangkatan sampah-sampah. “Excavator kami juga membantu pengerukan di daerah Viktori,” terang Mayor Tri. Pembangunan jembatan oleh Yonzipur 20/PPA ini, selaras dengan makna namanya yakni prajurit yang siap bertempur dan membangun. Pembangunan jembatan ini diperkirakan selesai dalam kurun waktu 10 hari.
Pak Yusuf, Salah seorang warga yang tinggal disekitar jembatan tersebut, mengeluh jika jembatan tersebut merupakan akses penghubung terdekat. “Biasanya untuk ke mall Papua hanya 5 menit, bisa menjadi 30 menit. Karena jalan harus memutar. Hal ini membuat anak-anak sekolah terlambat. Kami berterimakasih khususnya kepada batalyon dan Kodam XVIII/Kasuari, karena membangun jembatan ini,” ungkapnya.
*Jacob Sumampouw