Permintaan Korban Rapat Pilkades Tahap Tiga Agar Di Tinjau Kembali.

TANIWEL SBB PW. 14/08/2022 Rapat BPD dan masyarakat desa wakolo di balai desa dalam rangka membahas tahapan pilkades tahap tiga.

Dalam rapat di hadiri oleh ketua BPD dan anggotanya, pjb wakolo,Danpos BKO arhanud 11/WBY, Babinkabtimas, para totoh masyarakat dan masyarakat wakolo.

Proses rapat di pinpin langsung oleh pjb wakolo Welem soni niwele adalah PNS dari kantor camat taniwel menyampaikan tentang pilkades tahap tiga.

Saat di konfirmasi  Dwi astuty sikarone Menyampaikan bahwa rapat yang dilaksanakan oleh Pjb Desa wakolo Welem Soni Niwele, Pilkades tahap ke 3 terkesan di paksakan hal ini di tandai dengan ada 3 orang menayakan dari total 8 orang yang menayakan mengusulkan forum rapat yang tidak mencukupi 2/3 yang hadir harap di tunda dulu. Ucap dwi

Namun tidak di indahkan oleh pjb tetap di jalankan sampai terjadi kericuhan, dan sy sendiri ( dwi astuty sekerone ) menjadi korban pemukulan di bagian wajah.ujar dwi.

Karena suasana tidak memungkinkan alias ricuh dan tidak dapat di kendalikan lagi maka Danpos BKO langsung menutup acara rapat bersama pjb wakolo.kata dwi

Pada saat peserta rapat bubar Pjb masih mengambil satu keputusan bahwa hari Minggu ini tgl 21 Agustus 2022 di adakan rapat ulang dengan agenda foting suara mana yang ikut Pilkades dan mana yang tidak ikut Pilkades tahap ke 3 dengan melibatkan seluruh masyarakat wakolo baik yang ada di desa maupun di luar desa atau di perantauan.ujar dwi

Menurut kami itu sudah melangar aturan rapat dimana BPD selaku penaggung jawab rapat musyawara ini kesan tidak di fungsikan karena dari awal mengundang rapat sampai memimpin rapat BPD tidak di libatkan berupa undangan resmi yang di buat oleh BPD begitu juga pimpinan rapat bukan BPD melainkan PJB itu sendiri.tutur dwi

Kami melihat ini sudah melanggar peran dan fungsinya BPD untuk itu kami memohon kepada Bpk camat dan pemerintah kabupaten meninjau ulang waktu yang di tentukan oleh pjb wakolo.pinta dwi

Menggingat waktunya terlalu singkat dan ini kami takutkan bisa terjadi kericuan lagi dan ijinkanlah proses ini di laksanakan para anggota BPD dengan masyarakatnya kami percaya ini dapat berjalan dengan harmonis karena kami semua adalah orang sudara dan jangan sampai menyimpan luka di dalam hati tutup dwi astuty sakarone.

Related posts