Sidoarjo, PW- Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor terus mendorong transparansi anggaran dalam penggunaan uang APBD maupun APBDes. Salah satunya dengan mempublikasikan anggaran pembangunan kepada masyarakat. Hal itu ditegaskan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo.
“Ini contoh yang baik, penggunaan alokasi anggaran desa dipublikasikan. Dipasang baliho diletakkan di kantor desa, masyarakat yang datang ke balai desa dengan jelas bisa mengetahui anggaran desa ini dipakai untuk apa saja. Trust (kepercayaan), ini penting sekali dibangun antara pemerintah dengan masyarakat,” jelas Gus Muhdlor saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan Gedung Serbaguna Desa Banjarbendo. Minggu, (7/8/2022).
Transparansi anggaran, lanjut Gus Muhdlor harus terus didorong mulai dari tingkat kabupaten hingga ke pemerintah desa. Salah satu ciri pemerintahan yang baik adalah terbuka kepada masyarakat. Oleh karena itu, putra KH. Agoes Ali Masyhuri itu mengapresiasi kinerja pemerintah desa Banjarbendo.
“Ini yang disebut politik partisipatif. Dengan transparan kepada masyarakat akan terjadi feed back, komunikasi dua arah. Saling mengingatkan antara pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah desa yang lain bisa mencontoh Desa Banjarbendo yang terbuka dengan laporan penggunaan anggarannya,” terangnya.
Bupati alumni Fisip Unair Surabaya itu juga tak segan dalam menerima masukan dari publik. Ia membuka ruang lebar kepada masyarakat Sidoarjo untuk menyampaikan uneg-unegnya. Kanal komunikasi dibuka lebar. Masukan yang datang lewat media sosial dan layanan tanggap cepat Call Center 112 akan direspon.
Lewat Bantuan Keuangan Umum (BKU) Pemkab Sidoarjo menggelontor anggaran ke pemerintah desa. Tujuannya agar pembangunan di tingkat desa berjalan masif. Seperti pembangunan gedung serbaguna, fasilitas olahraga hingga peningkatan jalan desa.
Pemanfaatan tanah kas desa untuk kepentingan masyarakat luas juga bagian dari program Bupati Sidoarjo. “Yang mengelola bisa BUMDes. Karena disana akan ada perputaran ekonomi. UMKM dirangkul, pembangunan fasilitas olahraga termasuk satu di dalamya. Keterbukaan harus dilakukan, masyarakat juga demikian harus mendukung pemerintah desa yang sudah berusaha keras membangun dan memajukan desanya. Intinya saling mengingatkan dan saling percaya,” pungkasnya. (Zanuar ).