Jakarta, PW: Berdasarkan trend pelanggaran tahun 2021 yang telah di rangkum oleh Staf Intelijen Brigif 1 Marinir, Komandan Brigade Infanteri 1 Marinir Kolonel Marinir Freddy Ardianzah, memerintah Perwira Staf Intelijen Brigif 1 Mar, Mayor Marinir Yopie Febrian, M.Tr.Opsla., untuk memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit Brigif 1 Marinir terkait dengan evaluasi pelanggaran yang bertempat ruang kelas lapangan Yonif 6 Marinir Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (17/01/2022).
Kegiatan tersebut di awali dengan penyampaian Letda Laut (K) dr. Muhamad Rizqi Nugraha tentang bahaya pergaulan bebas dikalangan militer maupun sipil yang sedang marak terjadi seperti, tindakan asusila dan LGBT yang dapat berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga dan satuan serta bahaya demam berdarah (DBD) dan Malaria di cuaca yang tidak menentu saat ini.
Lebih lanjut, Pasintel Brigif 1 Mar, Mayor Marinir Yopie Febrian, M.Tr.Opsla., mengatakan tujuan diadakannya evaluasi ini adalah untuk menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat ini, serta sebagai sarana diskusi antara prajurit Yonif 6 Marinir dengan staf Intelijen untuk kemajuan Brigif 1 Marinir dalam mewujudkan sejuta prestasi dengan zero pelanggaran.
Dalam arahannya Pasintel Brigif 1 Marinir menyampaikan bahwa prajurit Nanggala untuk tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berujung pidana seperti Asusila, KDRT, Narkotika, Pencurian dan bijak dalam menggunakan Sosial Media (Sosmed), yang dapat merugikan dan berdampak buruk kepada diri sendiri, keluarga, maupun Korps Marinir.
Selama pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan dengan aman dan tetap mematuhi protokol kesehatan, demi mencegahan penyebaran Covid-19 dengan tetap melakukan Physical Distancing dan menggunakan masker.