(Kupang), PW: Dalam rangka menguji kesiapsiagaan terhadap ancaman bencana alam, Lantamal VII dalam hal ini Dispotmar bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov NTT dan Kota Kupang menggelar latihan simulasi penanggulangan bencana yang melibatkan prajurit Komodo Petarung Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) VII di Marseling Area Mako Lantamal VII Jl. Supul Jaya, Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Kamis,(30/09/2021).
Kegiatan yang dibuka oleh Danlantamal VII Laksamana Pertama TNI IG Kompiang Aribawa CHRMP, pada pada Hari Rabu 29 September 2021 kemarin dilaksanakan selama dua hari, dimana kegiatan ini melibatkan beberapa unsur instansi meliputi PRCPB Lantamal VII, Yonmarhanlan VII, Polri, Basarnas, BPBD Prov NTT, Satpol PP serta masyarakat sekitar dan pelajar. Adapun materi latihan meliputi teori dan praktek.
Pada materi kesiapsiagaan bencana dan TFG simulasi penanggulangan bencana yang di sampaikan oleh ibu Videlia Moruf dari BPBD Provinsi NTT menyampaikan bahwa perlu kerjasama seluruh unsur terkait dalam penanggulangan, sehingga proses evakuasi dapat berjalan dengan cepat dan tepat guna mengurangi jumlah korban yang terdampak, usai penyampaian materi Penanggulangan bencana di lanjutkan dengan pembekalan kesehatan oleh Diskes Lantamal VII, usai penyampaian materi kegiatan dilanjutkan dengan simulasi bencana alam, dimana disimulasikan proses evakuasi oleh tim PRCPB Lantamal VII dan Yonmarhanlan VII, para masyarakat di evakuasi ke lokasi yang lebih aman dengan menggunakan kendaraan yang di siapkan, selanjutnya evakuasi korban dan pembuatan tenda darurat oleh tim Basarnas dan Yonmarhanlan VII.
Danlantamal VII Laksamana Pertama TNI IG Kompiang Aribawa CHRMP menyampaikan bahwa penyelanggaraan kegiatan pelatihan Penanggulangan Bencana alam di kota Kupang TA 2021 yang dilaksanakan Lantamal VII dan instansi terkait ini merupakan bagian dari kegiatan Bhakti TNI Angkatan Laut, karena melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana yang selanjutnya di arahkan dalam rangka mendukung ketahanan wilayah khususnya wilayah pesisir.