Sambut Idul Adha,PMII Ciamis Bagi-Bagi Kantong Ramah lingkungan (RAMLING) Kepada DKM Diwilayah Ciamis.

Ciamis-PW: Plastik telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, menggunakan plastik menjadi cara yang aman dan nyaman untuk menyimpan dan membawa berbagai macam makanan atau barang lainnya.

Diketahui dalam berbagai aspek kehidupan, plastik dapat memberikan alternatif yang lebih menarik dari pada bahan lainnya.

Tetapi, masyarakat juga jangan sampai terus larut tergiur dan terbiasa dengan kenyamanan yang diberikan oleh plastik.

Kita ketahui bersama bahwa sampah plastik merupakan salah satu masalah lingkungan yang mengundang banyak perhatian.Ini tidak lepas dari meningkatnya produksi barang-barang berbahan plastik, namun tidak diimbangi juga dengan kemampuan untuk menangani limbahnya.

Begitu plastik berada di lingkungan, mereka tidak bisa cepat membusuk seperti bahan alami. Bahwa bahaya utama dari sampah plastik terhadap lingkungan adalah karena bahan ini membutuhkan waktu 500 hingga 1000 tahun untuk dapat terurai. Selain itu, terdapat zat beracun yang dilepaskan ke dalam tanah ketika kantong plastik rusak di bawah sinar matahari dan jika kantong plastik dibakar, mereka melepaskan zat beracun ke udara yang menyebabkan polusi udara.

Berbeda hal nya dengan kantong plastik berbahan ramah lingkungan (RAMLING) yang dapat mempercepat Polimerisasi dengan Teknologi Oxium, dengan melalui 3 tahap tier, yakni Oksidasi, Biodegradasi dan Ekotoksisitas, yang akan mempercepat fragmentasi dan degradasi plastik terurai menjadi 2-5 tahun saja.

Pada tahap Oksidasi, ketika UV, panas dan/atau kondisi alam lainnya yang akan agresif mendegradasi plastik, menurunkan volatile mass dan bobot molekulnya. Berbeda dengan plastik biasa yang hanya memfragmentasi plastik menjadi serpihan dan bobot molekulnya tidak berkurang.

Lalu pada tahap Biodegradasi, yang menghasilkan mikropartikel dengan bobot molekul rendah yang akan dimakan oleh mikroba lalu terdegradasi biomasa, H2O, dan CO2.

Berbeda dengan plastik biasa yang hanya merubah menjadi mikroplastik dengan bobot molekulnya yang masih tetap.

Dan pada tahap Ekotoksisitas, residu biomasanya yang kemudian akan dimakan oleh cacing tanah. Berbeda dengan plastik biasa, akumulasi sampah plastik dan polusi lingkungannya, ini akan membutuhkan waktu sekitar 500-1000 tahun untuk bisa terfragmentasi dan terdegradasi.

Ketua PC PMII ciamis Irsal Muhamad saat memberikn Kantong Ramah Lingkungan(RAMLING)

Tentu dengan kehadiran sampah plastik ini merupakan ancaman bagi lingkungan kita. Dampak yang ditimbulkannya cukup serius, sehingga kita perlu meningkatkan kesadaran bersama untuk menangani salah satu permasalahan lingkungan ini.

Bersamaan dengan itu, PMII Ciamis berinisiatif untuk membagikan kantong ramah lingkungan (RAMLING), dengan tujuan tidak lain untuk membantu panitia penyembelihan hewan kurban di masjid-masjid pada perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1442 H, agar saat membagikan daging kurban kepada masyarakat yang berhak, sudah tidak menggunakan lagi kantong plastik biasa (kresek), karena kantong kresek biasa saat ini memang sudah sangat tidak direkomendasikan untuk dipergunakan, karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat terurai.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung dengan adanya (PerBup) Peraturan Bupati No. 27 tahun 2021, tentang ‘Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik’.

Pada kegiatan ini juga, sedikitnya 100 pack kantong plastik ramah lingkungan (RAMLING) dibagikan ke DKM-DKM di beberapa daerah di Ciamis, salah satunya Masjid Nurul Falah Citutut, Masjid Al-Hidayah Dewasari, Masjid Nurul Huda Pamalayan, Masjid Al-Istikhoriyah Cijeungjing, Masjid Al-Anwar Utama, Masjid Baitul Mu’minin Cihideung dan yang lainnya ucap Ketua PC PMII Ciamis Irsal Muhamad disela kegiatannya, Sabtu(17/07).

Irsal Berharap kedepannya masayarakat di Ciamis bisa merubah kebiasaan dari penggunaan kantong plastik biasa (kresek) menjadi kantong yang ramah lingkungan (RAMLING).

Sadar atau tidak jumlah sampah plastik yang semakin melimpah bukan kabar berkah bagi kita, apalagi sebagian besar bahan sisa tersebut belum terurai atau belum bisa didaur ulang untuk produk baru.

Related posts