Like Tanor : Oknum Guru SMKN 5 Manado “Peminta” Sesuatu, Diberi Pembinaan !

Manado (15/7) PW- Beberapa waktu lalu, orang tua PB alias Dede yang merupakan siswi kelas XI Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) II Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Manado melakukan keberatan atas perilaku beberapa oknum guru di sekolah tersebut. Pasalnya saat ingin menuntaskan atau melakukan perbaikan nilai-nilai semester, orang tua tidak setuju jika ada beberapa oknum guru yang meminta imbalan atau sesuatu terkait perbaikan nilai-nilai tersebut.

Baca : Astaga, Mau Nilai Tuntas? Oknum Guru SMKN 5 Manado Minta Siswa Berikan Ultramilk Dan Silverqueen

Adanya komplen ataupun keberatan tersebut, maka pihak sekolah melakukan pertemuan bersama dengan orang tua. Pertemuan berlangsung pada 12 Juli 2021 di salah satu ruangan SMKN 5 Manado. Pertemuan dihadiri langsung oleh Chandra Bidin dan Syane Mongdong selaku orang tua, bersama anak mereka PB alias Dede. Sedangkan dari pihak sekolah, hadir Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Ibu Like Tanor, Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketenagaan Ibu Grace dan beberapa guru lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Like Tanor menyampaikan permohonan maaf atas apa yang telah dilakukan oleh beberapa oknum guru yaitu dengan meminta sesuatu kepada siswa-siswi dalam hal perbaikan nilai. Namun begitu, Like Tanor juga meminta agar siswa-siswi dapat lebih memperhatikan pelajaran ataupun tugas yang diberikan oleh para guru, sehingga tidak terjadi hal-hal yang seperti ini. Dalam pertemuan selama lebih dari 1 jam tersebut, Chandra Bidin dan keluarga meminta agar pihak sekolah dapat memperhatikan putrinya.

“Anak saya masih setahun disini, karena baru naik ke kelas XII. Saya minta untuk tidak ada intimidasi atau lain sebagainya. Karena biasanya jika ada kekesalan, maka ada hal-hal yang tidak baik yang akan dibuat baik dari pihak sekolah ataupun dari rekan-rekan siswa-siswi”,kata Chandra. Like Tanor langsung menanggapi pernyataan tersebut dan menjamin hal yang dikuatirkan orang tua, tidak akan terjadi. Hal itu disetujui oleh Wakepsek Ketenagaan Ibu Grace.

Like Tanor juga menjelaskan jika beberapa oknum guru tersebut sudah mendapatkan teguran dan pembinaan dari Kepala Sekolah Gratianus Gagarin Sumenda Sentinuwo S.pd melalui rapat bersama para guru SMKN 5 Manado. “Kepala sekolah sudah menegur dan dilakukan pembinaan kepada mereka. Karena mereka masih guru honor”, jelas Like. Dalam pertemuan tersebut, pihak sekolah menyampaikan jika akan lebih lagi memperhatikan kegiatan belajar mengajar di sekolah, walaupun melalui daring (dalam jaringan).

Namun begitu diakhir pertemuan tersebut, orang tua merasa sedikit kecewa. Karena dari undangan yang disampaikan bahwa orang tua akan bertemu dengan Kepala Sekolah. Namun sampai selesainya pertemuan tersebut, tidak dijelaskan kenapa Kepala Sekolah tidak hadir. Hal ini seperti disampaikan Jacob Sumampouw yang merupakan paman dari Dede. “Terima kasih atas perhatian pihak sekolah terkait masalah ini. Namun kami sedikit kecewa karena Kepala Sekolah tidak hadir, padahal masalah ini dapat dikatakan sangat penting. Karena menyangkut nama baik SMKN 5 Manado”, ungkap Jacob. Namun begitu, pertemuan berjalan dengan baik.

Senada dengan hasil pembicaraan dalam pertemuan tersebut, melalui WhatsApp messenger Wakepsek Bidang Humas Like Tanor menegaskan kembali bahwa pihak sekolah tidak menginstruksikan sebagaimana yang diminta oleh para oknum guru. Dan para oknum guru tersebut menyampaikan rasa bersalahnya dan berjanji tidak akan terjerumus lagi. Walaupun hal itu merupakan permintaan dari beberapa siswa.

Via WhatsApp 14/7 – 🙏ttg respon dr pihak sekolah atas masalah tsb sesuai keputusan pembicaraan staf manajemen sekolah, bhw permasalahan antara oknum guru dan siswa dalam hal perbaikan nilai yg belum tuntas,dan ada hal yg dilakukan tdk sesuai keputusan rapat, sesuai notulen rapat tidak menginstruksikan sebagaimana yg diminta ole guru2 ybs, dan secara lembaga kami pimpinan sekolah telah mengumpukan mereka serta memberi pembinaan,arahan agar kedepan tdk terjadi lg sprt ini dan mereka secara dewasa sbg seorang pendidik menyatakan salah d berjanji tdk akan terjerumus dlm hal 2 sprt itu,mereka akui khilaf walaupun itu jg krn ada permintaan ssw2 tersebut yg intinya malas mengikuti keg.belajar apalagi buat tugas.

Related posts