Jakarta, PW: Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pandemi Virus Corona COVID-19 adalah situasi kesehatan darurat global paling gawat yang pernah dihadapi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mengutip BBC, Selasa (28/07/2020).
Oleh karena itu sebagai upaya peningkatan kesiapsiagaan dalam penanganan tanggap darurat di masa pandemi Covid-19 ini Batalyon Infanteri 2 Marinir membentuk tim reaksi cepat atau QRT (Quick Reaction Team) guna mengantisipasi keadaan darurat yang dialami oleh anggota maupun keluarga anggota Yonif 2 Marinir yang membutuhkan evakuasi segera.
Yonif 2 Marinir juga aktif dalam meningkatkan peran dan fungsi Quick Response Team (QRT) dalam kesiapsiagaan penanganan situasi tanggap darurat salah satunya dengan simulasi latihan yang dilakukan pada hari ini (07/07/2021) di lingkungan Kesatrian Marinir Hartono Cilandak.
Dalam latihan tersebut disimulasikan salah satu anggota Yonif 2 Marinir yang sedang melaksanakan Work From Home melaporkan ke Batalyon bahwa keadaan dari anak anggota tersebut mengalami sesak nafas serta membutuhkan evakuasi cepat kemudian satgas QRT diluncurkan untuk memberikan pertolongan pertama dan membawa ke Rumah Sakit terdekat.
Komandan Batalyon Infanteri 2 Marinir Letkol Marinir Sri Utomo, M.Si (Han)., M.Tr.Opsla., menyampaikan tujuan dibentuknya satgas QRT Yonif 2 Marinir ini guna memberikan pelayan yang bersifat urgent atau darurat kepada seluruh anggota dan keluarga anggota Yonif 2 Marinir baik dalam hal kesehatan atau sedang mengalami musibah.
“Dengan mengedepankan motto Yonif 2 Marinir, Bukan sekedar satuan melainkan sebuah keluarga, maka kita mempunyai kewajiban untuk membantu kesulitan prajurit. Sekecil apapun tindakan yang kita lakukan dengan Satgas QRT ini, mudah-mudahan dapat membantu kesulitan Prajurit Yonif 2 Marinir.” ujar Danyonif 2 Mar.