YBSI dan PCNU Tanjungpinang Gelar Khitanan Gratis isi Libur Sekolah

TANJUNGPINANG – PW: Pengurus PCNU Kota  Tanjungpinang dan Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku ( YBSI) , melalui Klinik Tanpa Kasir “Dokter  Syamsurizal kembali menggelar sunatan massal gratis bagi masyarakat prasejahtera. Dengan bertempat di kantor PCNU Tanjungpinang kawasan Bintan Centre,, Sabtu (3/7/2021).

Animo orang tua mengantarkan anaknya mengikuti khitanan massal cukup tinggi. Karena  sudah memasuki liburan sekolah.

Sunatan massal dihadiri langsung Ketua PCNU Kota Tanjungpinang Dr. Drs. HM Juramadi Esram, MM MT, MH didampingi pengurus NU lainnya.

Khitanan massal saat liburan sekolah ini dimanfaatkan masyarakat dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Anak-anak yang dikhitan harus tetap mengunakan masker dan orang tuanya juga tetap menerapkan prokes 5M. Jumlah peserta dibatasi. Untuk tahap pertama ini sebanyak 10 orang. Sedangkan tahap berikutnya di minggu kedua Juli 2021 ada 6 orang yang direncanakan dikhitan. Sehingga total pasien khitan sebanyak 16 orang.

Ketua NU Kota Tanjungpinang Dr.dr HM Juramadi Esram MT MM MH, khitanan massal dengan Prokes 5 M bagi masyarakat prasejahtera ini membuktikan keberadaan dan kepedulian NU di tengah masyarakat. Dalam bentuk pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat. Klinik Tanpa Kasir buka setiap hari Senin hingga hari Rabu, dari pukul 17.00 WIB sampai pukul 19.30 WIB. Sebagai Pembina Klinik Tanpa Kasir adalah Dr.dr.Hisnindarsyah SE Mkes MH. Sedangkan  Penanggungjawab Klinik  adalah dr Mahadi.

Beliau menjelaskan, sebagai role model Klinik tanpa kasir adalah klinik yang memberi layanan pengobatan gratis. Dan layanan ini diberikan bagi seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang tanpa terkecuali. Hadirnya Klinik ini adalah bentuk khidmat PCNU Tanjung Pinang  untuk  masyarakat Tanjungpinang, khususnya di bidang kesehatan.

Dr Hisnindarsyah Pembina klinik sekaligus Founder Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku ( YBSI) menyampaikan bahwa selama klinik dibuka, pasiennya tidak hanya umat Islam atau warga NU saja. Tapi seluruh masyarakat umum. Bahkan nonmuslim pun juga dapat dan ada yang  berobat.

Mewakili Ketua Yayasan Bangun Sehat Indonesiaku( YBSI), Virly Mavitasari, dr Hisnindarsyah menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya khitanan massal di tengan pandemi Covid19. Sehingga jumlah beserta sangat dibatasi, pelaksanaan pun dipercepat dengan mengikuti Protokol Kesehatan 5M.

Sekilas tentang Klinik Tanpa Kasir ini Bahwa selama pandemi Covid-19 ini, klinik juga melayani pelayanan secara daring( online). Jadi, masyarakat yang tidak dapat datang tatap muka langsung dengan dokter, bisa berobat melalui daring atau online. Klinik ini pun telah menyediakan nomor pelayanan online. Yakni ke nomor +62 i822-8511-4739 atau +6282285114739. Pasien bisa berkonsultasi melalui telepon atau via vedio call langsung sama dokternya. Kemudian obatnya
nanti diantar oleh petugas klinik.

“Kita melayani semua pasien. Kami tidak hanya berfokus pada warga NU saja,  atau umat Islam saja. Kami melayani tanpa membedakan agama, tempat tinggal, ras, golongan, dan suku. Semua akan dilayani semaksimal mungkin,” ujarnya. dr Hisnindaryah menyampaikan, sejak Klinik ini beroperasi pada 1 Maret lalu, antusias masyarakat cukup baik. Ia kembali menjelaskan, tujuan lahirnya klinik tanpa kasir, yang dimotori oleh PCNU Kota Tanjungpinang adalah untuk membantu masyarakat. Khususnya, masyarakat yang tidak memiliki asuransi kesehatan seperti BPJS, asuransi umum dan lain-lainnya. Terutama untuk masyarakat pra sejahtera. Agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Ada pasien dari daerah seperti Lingga, Anambas, Medan bahkan Kupang. Yang kebetulan sedang mencari nafkah di Tanjung Pinang. Tetap diberikan pelayanan sesuai standard.

”  Kami tidak pernah mempermasalahkan  KTP, kartu domisili,  KK atau sejenisnya.  Kalaupun  kami tanyakan, itu hanya sekedar pencatatan administrasi dan rekam medis  saja. Tidak ada perbedaan biaya antara orang asing,  orang nonmuslim berapa, atau muslim . Karena di klinik ini , semua pelayanan sama dan gratis.

“Ada juga orang nonmuslim bertanya, apa boleh berobat bagi yang bukan nonmuslin atau bukan warga NU. Kami jawab, kita terima pasien tidak melihat agama, golongan, ras dan suku atau kelompok, semua kita berikan pelayanan kesehatan yang membutuhkan,” ujarnya.

dr Hisnindarsyah menambahkan, nama Klinik Tanpa Kasir sengaja diambil dari nama seorang penggagas pada Klinik ini, yakni Almarhum dokter Syamsurizal. Beliau merupakan sosok yang dikenal berbudi luhur dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Baik semasa beliau menjabat sebagai Kadinkes Lingga maupun sepanjang masa hidupnya.(HSD/YBSI)

Related posts