Ciamis-PW. Semakin hari data pasien positif Covid19 semakin meningkat, terlebih lagi di ciamis, sampai hari ini jumlah kematian sampai 3,71%, dengan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 218 orang, dan pasien positif aktif sebanyak 131 orang, berarti berada pada zona kerawanan yang cukup tinggi.
Bencana wabah ini cukup dahsyat, manusia di buat geger sealam dunia, menghadapi penyebaran wabah covid19. Tingginya manusia yang terpapar positif wabah ini yang berdampak pada kematian, tidak lagi bisa ditanggapi dengan tenang-tenang saja tentunya, seperti halnya lingkaran obat nyamuk yang terus mendekati titik pusat dimana kita berdiri. Bersamaan dengan tingginya krisis-krisis yang lain, yang mengiringinya pun sama, artinya covid19 tidak hanya memutarkan rotasi lingkaran krisis kesehatan saja, akan tetapi juga krisis-krisis lain berupa ekonomi, sosial dan bahkan politik.
Seperti yang kita cermati bersama dengan lingkaran wabah covid19 ini, makin lama semakin mendekam, dan diluar dugaan bara api nya pun semakin mendekati sumbu bom waktu dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan politik kita. Karenanya sesungguhnya bukanlah penyakit medis yang menyerang nasib kesehatan umat manusia, akan tetapi penyakit psikis dan penyakit sistem ekonomi sosial dan politik yang tidak hanya mendekati diri kita, sebagai manusia calon terpapar yang berada di titik tengah lingkaran obat nyamuk wabah pandemi covid19 ini.
Akan tetapi kita bersama sumbu bom waktu setiap sendi kehidupan kita, dan logikanya sangat dahsyat dampak virus ini memiliki resiko tinggi akan kematian ketika memapar manusia sakit, karena ketika memapar manusia sehat virus ini lebih memanfaatkanya sebagai hidden carrier.
Kita ketahui bersama tentang soal prilaku hedonis dan penciptaan industri kapitalis adalah perwujudan nyata dari tatanan masyarakat sakit yang mengedepankan have mode/modus memiliki ketimbang being mode/modus menjadi, dan terus menerus mengejar kepuasan/keserakahan atas keinginan yang tidak terbatas.
Sementara wabah covid19 ini tidak hanya menyerang manusia sakit, sehingga memiliki resiko kematian yang tinggi, akan tetapi juga menyerang sistem tatanan masyarakat kita yang juga sakit, dan tentunya tatanan masyarakat kita menjadi memiliki resiko kematian yang tinggi, lalu kematian ekonomi, kematiam sosial, dan bahkan kematian politik sekalipun. Paling tidak sumbu bom waktu kematian tersebut, sedang didekati oleh lingkaran obat nyamuk wabah covid19.
Melihat hal itu kami tergerak untuk melakukan aksi sosial membagikan ribuan masker dan mengedukasi warga setempat tentang pentingnya kesadaran bersama memutus mata rantai wabah covid dengan menjalankan protokol kesehatan dan prilaku hidup sehat. Dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMII Peduli COVID-19, yang berkomitmen melakukan penanggulangan penularan virus corona varian baru yang mulai masuk di daerah setempat.
“Penanggulangan yang jelas dan cepat harus terus digalakkan, mengingat cepatnya penyebaran wabah virus corona ini,” ujar Ketua PC PMII Ciamis Irsal kepada awak media disela kegiatannya, Minggu(27/6).
Irsal menjelaskan,pembentukan satgas adalah respon terhadap meningkatnya angka positif covid19 di kabupaten ciamis yang cukup tinggi. Irsal juga menambahkan, pemerintah daerah dirasa kurang maksimal dalam menangani wabah virus covid19 di ciamis. Dirasa seperti yang samar akan himbauan moral jargon nya, yang kurang begitu mengikat dalam mengurangi angka peningkatan wabah covid19.
“Kami menilai satgas di ciamis terkesan tidak serius dalam melakukan tugasnya, buktinya masih banyak masyarakat yang masih bandel dalam menerapkan 5M, adapun langkah awal kami membentuk satgas ini ialah mengedukasi dan bagi-bagi ribuan masker di 3 titik, yakni di venue BMK, Pasar dan Terminal, karena daerah tersebut yang diperkirakan paling rawan berpotensi penyebaran paparan wabah pandemi covid-19.
Irsal juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat dan stake holer yang ada, untuk bersama-sama sadar akan pentingnya memutus mata rantai wabah pandemi covid yang ada, agar tatanan masyarakat yang sehat dapat segera tercipta, pungkas Irsal.
Jurnalis
(F4I)