HALBAR PW. Hujan yang mengguyur kecamatan jailolo dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, berdampak pula pada petani sayur di wilayah tersebut, Sebagian petani harus menanggung kerugian cukup besar karena terancam gagal panen, seperti yang dialami oleh Serda Sukarno Anggota Koramil 1501-03/Jailolo Kodim 1501/Ternate terancam gagal panen tomat dan cabai akibat kebun tomatnya terendam banjir, di Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Jumat (28/5/21).
Serda Sukarno seorang anggota TNI Babinsa Koramil -03/Jailolo, juga salah satu petani Tomat dan cabai, mengalami kerugian besar karena faktor cuaca saat ini.
Dirinya mengaku untuk membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini memang harus bekerja keras untuk mengatasi kesulitan masyarakat khususnya di wilayah Halmahera barat disamping itu pada saat panen juga mendapat penghasilan yang lebih dari pada sebelumnya ada pandemi Covid-19, namun kami juga berupaya untuk membantu warga setempat dengan menjual hasilnya dibawah dari petani yang lain.
Dirinya juga mengaku Saya hanya panen sekali saja, mau panen yang kedua kalinya sudah rusak karena banjir kemarin,” ucapnya saat ditemui di kebunnya, akhir pekan lalu.
Pria asal Jawa Tengah (Pati) yang sudah bertugas mengabdi sebagai anggota TNI AD di wilayah Maluku Utara sejak tahun 2000, dan saat ini Serda Sukarno menjadi Babinsa di Koramil 1501-03/Jailolo, Dirinya mengaku setelah menjadi Babinsa waktu luang untuk bersama-sama dengan warga masyarakat yang berprofesi sebagai petani sangat banyak sehingga disamping melaksanakan tugas sebagaimana Babinsa dirinya juga bisa membina para petani di wilayah tugasnya di Desa Hatebicara.
Namun kali ini kami bersama petani yang lain sedang mengalami musibah terancam gagal panen akibat banjir, cuaca saat ini membuat tanaman rusak dan kerusakan tanaman bukan hanya dari banjir namun kondisi cuaca angin kencang juga yang membuat tanaman menjadi rusak. Seperti ini, daun tomat maupun rica (cabai) yang harusnya baik tapi semua malah keriting,” jelasnya.
Dari kerusakan seperti ini ia tidak bisa memastikan berapa besar yang bisa dia panen dan berapa besar yang rusak akibat cuaca.
“Yang jelas saya rugi karena pengeluaran dan pemasukan tidak sebanding,” kata Serda Sukarno, tanpa menyebutkan angka pasti berapa kerugian yang harus dia tanggung.
Serda Sukarno mengatakan tomat dan cabai hasil kebunnya dia bersama petani yang lain di jual ke pasar Rakyat Jailolo Halbar, selain kepada pelanggan tetap.
“Banjir yang menggenangi Desa Hatebicara Kec.Jailolo membuat petani disini juga mengalami kerugian karena tanaman tomat dan cabai terendam banjir dan rusak, saat banjir datang tanaman tomat sudah saatnya dipanen. Ini semua boleh dikatakan resiko petani musibah pasti ada namun tidak boleh pesimis anggap saja belum menjadi rejeki kita” ucapnya.
“Memang modal besar saya keluarkan untuk beli pupuk, plastik, obat hama, tali, dan kebutuhan lainnya,” tambahanya..@/red