Kendari, – PW: Tidak saja berkat respon cepat dari Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka yang memerintahkan satuan jajaran TNI AD untuk memberikan bantuan, keberhasilan dalam menggalang bantuan bagi korban Gempa Sulawesi Barat (Sulbar) selama 3 hari juga merupakan bukti kesolidan dan keefektifan Korem 143/HO dalam membangun komunikasi secara internal dan dengan bersama masyarakat di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini dikatakan oleh Kapenrem 143/HO Mayor Arm Sumarsono dalam rilisnya, Kendari, Sultra Jumat (22/1/2021).
Diungkapkan Kapenrem, respon cepat Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka dalam membantu penanggulangan bencana gempa Sulbar (wilayah kabupaten Mamuju dan Majene) mendorong Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A Siahaan untuk bertindak segera dengan mengumpulkan bantuan dari jajaran TNI AD dan masyarakat yang berada di wilayah Sultra.
“Awalnya ..penggalangan bantuan yang dikoordinasikan Danrem 143, termasuk Ketua Persit KCK Koorcab Rem 143 (Ny. Vera Jannie A. Siahaan) ini bersifat internal jajaran. Namun dalam perjalanannya banyak juga dari individu warga dan komunitas masyarakat yang ikut berpartisipasi,” ujar Sumarsono.
Dikatakan Sumarsono, pengumpulan yang dimulai hari Rabu (19/1/2021) ini berhasil menghimpun hampir mencapai 13 Ton bantuan dari para Prajurit dan anggota Persit KCK Korem 143/HO beserta masyarakat yang berasal dari wilayah Kendari, Kolaka, Buton, Muna, Butur.
“Banyak pihak yang terlibat dan tidak dapat kami sebutkan satu persatu.,”kata Kapenrem.
“12.973 Ton lebih bantuan yang terkumpul, dan sore ini dari warga Kolaka masih mengirim sekitar 4 mobil pickup yang berisi bantuan makanan seperti beras, mie instan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Untuk diketahui Jumat (22/1/2020) sekitar pukul 16:30 WITA, Danrem 143/HO melepas pemberangkatan 5 Truck bantuan dari Makorem 143/HO ke Lanud Halu Oleo.
Adapun bantuan tersebut diantaranya 3,805 Ton Beras, 3,016 Ton Mie Instan, 378 kg popok dan pembalut dan berbagai barang lainnya.
“Selain itu juga ada susu kaleng , susu dan makanan bayi, gula pasir, selimut, peralatan mandi dan lain sebagainya, yang ditotal sekitar 12.973 Ton. Dikarenakan kebutuhan dilapangan, maka baju layak pakai dari para donatur tidak kita kirim melalui Hercules.,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Sumarsono, dengan keterbatasan sarana transportasi, proses bantuan mengalami kendala di tengah animo masyarakat yang ingin membantu melalui Korem 143/HO yang demikian besar.
“Sangat disayangkan memang, banyak yang ingin membantu namun karena kondisi transportasi yang terbatas maka untuk penggalangan tahap I ini dibatasi. Namun demikian kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan Lanud Halu Oleo dan Kodam untuk mencari solusi agar perbantuan ke saudara kita yang tengah mengalami gempa dapat optimal, yaitu mencari alternatif distribusi melalui jalur laut,”ujar Sumarsono.
“Bagi kami, keberhasilan dalam menggalang bantuan bagi korban Gempa Sulbar selama 3 hari juga merupakan bukti kesolidan dan kefektifan Korem 143/HO dalam membangun komunikasi secara internal juga bersama masyarakat di wilayah Sultra,”tambahnya
Sehari sebelumnya, saat memberikan bantuan ke Korem 143/HO, salah satu pendonasi yang mewakil dari Komunitas Mokas Kendari dan Komunitas Motor Konsel, Nurnia (36) mengatakan bahwa dengan di bukanya posko ini bisa mempermudah para pendonasi untuk menyalurkan bantuannya.
“Dengan adanya Posko ini kami bisa menyalurkan bantuan ini, semoga bantuan ini bisa segera didstribusikan dan bisa langsung diterima bagi sodara kita korban bencana di Sulbar,’ katanya (21/1/2020)
Nurnia berharap agar sumbangan dapat membantu bagi masyarakat yang terdampak musibah gempa di Majene dan Mamuju.
“Harapan kami, semoga masih banyak lagi sumbangan yanga bisa kita berikan untuk meringankan beban saudara kita di sana, “pungkasnya.@/ red