Merokok Sembuhkan Covid-19 ?

Kota Sorong (15/11) PW: Saat ini beredar di kalangan masyarakat bahwa penderita covid 19 dapat disembuhkan dengan merokok atau dalam kata lain perokok lebih cepat sembuh dari Covid-19 daripada orang yang tidak merokok. Karena nikotin dapat membunuh virus Corona. Mendapatkan informasi tersebut Rustini Floranita CSD Spesialis Unicef di Papua Barat, Aning Konsultan WHO Papua Barat dan Jenny Isir SKM Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sorong mengadakan dialog bersama wartawan media massa Kota Sorong (14/11).

Pertemuan koordinasi komunikasi resiko pengendalian Covid-19 antara United Nations Children’s Fund (UNICEF) Papua Barat, World Health Organization (WHO) Papua Barat dan Dinas Kesehatan Kota Sorong bersama wartawan media massa tersebut, sebelumnya di hadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong Hermanus Kalasuat. Simpang siur Informasi yang menyebutkan jika Covid-19 lebih cepat sembuh pada pasien yang perokok tersebut dibantah langsung Rustini Floranita.

Dikatakan Rustini bahwa perokok berpeluang besar terinfeksi Virus Corona. Karena menurutnya dari hasil penelitian menyebutkan bahwa merokok diketahui menjadi faktor risiko berbagai infeksi saluran pernapasan dan meningkatkan tingkat keparahan penyakit saluran pernafasan. Kajian atas penelitian tersebut dilakukan oleh pakar-pakar kesehatan masyarakat yang diadakan oleh WHO pada tanggal 29 April 2020 dan didapati bahwa perokok lebih tinggi kemungkinannya menderita penyakit Covid-19 yang parah dibandingkan orang yang tidak merokok.

Covid-19 merupakan suatu penyakit menular yang utamanya menyerang paru-paru. Merokok juga merusak fungsi paru-paru sehingga tubuh lebih sulit melawan Coronavirus dan penyakit-penyakit lain. Oleh sebab itu Rustini menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan perokok yang sudah terkena Covit-19 akan lebih cepat sembuh daripada orang yang bukan perokok. “Tembakau juga merupakan faktor resiko besar bagi penyakit penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan dan diabetes”, ujarnya.

Oleh sebab itu dirinya mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar berhenti merokok, agar terhindar dari virus Corona atau Covid-19 maupun penyakit lainnya. “Manfaat berhenti merokok dalam 5 hari saja, sebagian besar metabolit nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi frasa atau pengecap dan pembau jadi lebih baik membaik dan sistem kardiovaskular terus meningkat baik. Jika setahun berhenti merokok, maka risiko penyakit jantung koroner setengah Setelah 1 tahun berhenti dibandingkan tetap merokok”, terangnya.

Dilanjutkannya jika berhenti merokok dalam 5 tahun, maka resiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang tidak pernah merokok. Dan jika sudah tidak merokok selama 10 sampai 15 tahun, maka resiko kanker paru kurang dari setengahnya. Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak merokok. “Jadi jika ingin tetap hidup sehat, maka berhentilah merokok”, kata Rustini.

//Jacob Sumampouw

Related posts