MARTAPURA – PW – Tim Gugus tugas Covid – 19 Kabupaten Banjar meminta Pesantren tidak Buru-buru Dibuka dulu, mengingat kondisi saat ini masih rawan penyebaran virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto sekaligus Wakil Ketua TGPP Covid-19 Kab.Banjar saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Modern Darul Hijrah Putra Cindai Alus Martapura Kab.Banjar.Minggu (14/6/2020)
Didampingi Sekretaris gugus tugas, Sekda Banjar, Kajari dan DPRD serta Kapolres, juga Kemenag Kab.Banjar. Dandim Martapura meminta kepada pimpinan Pondok pasantren tidak dulu diperbolehkan anak didiknya masuk, mengingat belum ada kepastian kapan virus akan berakhir, pemerintah pun tidak membatasi, menunda sebentar,”pintanya.
” Ia mempunyai kecemasan, tidak tau, meski para santri lingkup kal-sel, yang dikhawatirkan dari luar seperti Kalteng dan Kaltim, akan muncul klaster penularan virus corona (Covid-19) baru jika pesantren dibuka, kami tim gugus tugas masih tidak bisa mengambil keputusan, karena masih ada ketua Gugus Bupati Banjar mengambil kebijakan, “tegas Dandim “
Sekda Banjar HM.Hilman menambah rentan sekali bahwa, pasalnya, anak merupakan salah satu kelompok usia yang rentan tertular Covid-19. Karenanya, keputusan sekolah kembali dibuka harus melalui kajian yang komprehensif serta simulasi yang tepat.
“Jadi sekolah itu risiko penularannya itu paling tinggi, sedangkan dampak ekonominya paling rendah. Jadi kalau mau dibuka itu yang paling belakang, setelah dilakukan kajian, simulasi,” tuturnya.
Sementara itu Pimpinan Pondok pesantren modern Darul Hijrah KH.Jarkasi Hasby meminta kejelasan terkait berakhir Covid -19, dan mengingat para santri dan orang tua terus menanyakan, karena anaknya cukup lama tidak masuk sekolah.
Menurutnya, sektor pendidikan segera dibuka, selain tanggungjawabnya sebagai pimpinan, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mau pun yang sudah menuju new normal sudah dapat dikatakan kendor aktivitas warga berjalan normal, termasuk yang diinginkannya segera dibukanya pasantren kembali,”ujarnya.
Kami akan menjamin anak-anak mematuhi protokol kesehatan, bahkan mereka siap dirapid tes, jika ada reaktif silahkan dilanjutkan pemeriksaan, diharapkan dapat disampaikan kepada ketua gugus tugas Bupati, dimohonkan dapat memberikan solusi dan kebijakan.”tegas Jarkasi.(Mk-95).