Fafurwar, PW: Menggunakan transportasi laut jenis kapal jolor, Kampung Riendo dan Kampung Maryendi Distrik Fafurwar harus ditempuh Lebih dari 6 jam jika dari Bintuni. Hal tersebut seperti yang dialami oleh tim dari Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Kabupaten Teluk Bintuni bersama tim teknisi dari Telkomsat dan tim teknisi dari Sandia Hara Gantari (SHG).
Perjalanan menuju ke Kampung Riendo dan Kampung Maryendi tersebut, Kepala Distrik Fafurwar Hanok Way SH serta Kepala Suku Irarutu Kabupaten Teluk Bintuni Marten Wersin juga turut mendampingi. Tiba di Kampung Riendo (12/6), seluruh tim mendapatkan pemeriksaan protokol Covid-19, termasuk pengukuran suhu badan dengan Thermogun.
Setelah selesai pemeriksaan kesehatan, tim yang dipimpin Daud FX Pattiwael S.Pd selaku Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika, langsung menuju ke BTS Riendo Taniba. Dimana BTS tersebut sudah 3 bulan dalam kondisi mati, karena disambar petir. Sekitar 2 jam memperbaiki, akhirnya BTS Riendo yang menggunakan jaringan “XL” kembali berfungsi.
Keesokan harinya (13/6) Diskominfo PS Kabupaten Teluk Bintuni bersama tim teknisi langsung menuju ke Kampung Maryendi, untuk mengecek kendala di BTS. Ternyata kondisinya sama dengan BTS Riendo, BTS Maryendi juga sudah 3 bulan mati akibat disambar petir. Tapi di BTS Maryendi, tim teknisi membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan di BTS Riendo. Namun akhirnya jaringan “XL” BTS Maryendi kembali berfungsi.
Mengetahui berfungsinya kedua BTS tersebut, di apresiasi Kepala Distrik Fafurwar Hanok Way SH dan Kepala Suku Irarutu Marten Wersin. Hanok Way menyampaikan jika Distrik Fafurwar terdiri dari 7 kampung dan 3 kampung sudah mendapatkan pemasangan BTS yaitu Kampung Riendo, Kampung Maryendi dan Kampung Moniara.
“Saya berharap masyarakat di Distrik Fafurwar dapat menjaga dengan baik, agar komunikasi tetap baik atau lancar dari kampung ke kampung lain juga daerah lain. Sehingga jika ada sesuatu komunikasi tetap lancar, masyarakat tidak cari-cari tempat lagi. Sekarang semua sudah diperbaiki, sudah baik dan sudah dilayani dengan baik”, ujar Hanok Way.
Kepala Suku berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni, karena sudah memperhatikan masyarakat dengan sudah memasang BTS untuk jaringan komunikasi. Dirinya juga berharap agar semua masyarakat merawat BTS yang ada. “Ini juga bentuk pembangunan, semoga setelah ini ada juga pembangunan lain yang betul-betul menyentuh masyarakat di Distrik Fafurwar”, tutur Marten Wersin.
Daud FX Pattiwael pada kesempatan tersebut menjelaskan kenapa di tempat lain BTS yang dibangun itu dari Telkomsel, sedangkan di Kampung Riendo dan Maryendi itu dari XL. “Penetapan titik apa itu Telkomsel, XL atau Indosat, itu tergantung dari Pemerintah pusat. Dari 47 titik BTS di Kabupaten Teluk Bintuni, 8 titik diambil oleh XL”, terang Daud Pattiwael.
“Itu langsung dari pusat, untuk memberikan pelayanan kepada daerah-daerah di 3T (Terpencil, Terjauh dan Terluar). Diharapkan masyarakat bersama menjaga dan jika ada kendala, harap segera dilaporkan. Karena kegunaannya untuk masyarakat dan kembali juga kepada masyarakat. Masyarakat di kampung bisa mengetahui informasi keluarga yang ada di daerah lain. Intinya harus ada kebersamaan”, tandas Daud Pattiwael.
*Jacob Sumampouw