Jakarta, PW: Sebagai Negara yang terletak dalam pusaran bencana alam, seperti Letusan Gunung berapi, Gempa Bumi, Tsunami membuat Pasukan Taifib harus mempersiapkan diri dalam sebuah kemampuan yang di luar biasa-biasa saja dalam penanggulangan bencana. Salah satunya mungkin yang diperlukan adalah evakuasi dan pemindahan pasien yang aman dan efisien dengan berbagai masalah dan kerumitan medis. Hal ini diimplementasikan dalam 2 minggu latihan SKPL TW II Mountaineering Yontaifib 1 Mar di Marunda dan Cilandak, Jumat ( 05/06/2020)
Metode latihannya adalah menurunkan pasien medis dari lantai delapan ke pintu masuk ambulans di lantai dasar dalam waktu kurang dari 2 jam. Akses masuk ke lantai atas pun terblokir sehingga menuntut keahlian bermain prusik knot, Jumar dan ascender Pasukan penolong. Setelah Pasien ditemukan segera menggunakan tandu diturunkan dengan teknik evakuasi vertical.
Selain simulasi tersebut, Pasukan Taifib juga memperdalam kemampuan Jumping Rappeling sebagai teknik infiltrasi pendadakan masuk ke tingkat tertentu dari sebuah ketinggian.
Latihan tersebut berjalan aman dan lancar. Pada sesi evaluasi pasca latihan, Pimpinan Latihan, Danyontaifib 1 Mar Mayor Marinir Tantahara, S.A.P., M.Tr.Opsla., menyampaikan hasil positif dan kekurangan-kekurangan mengenai peran mereka dalam latihan dan latihan evakuasi itu sendiri.
Dalam kesempatan tersebut Danpasmar 1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Wurjanto, M, Han ., didampingi para Asisten Danpasmar 1 yang bertujuan melihat secara langsung sekaligus memberikan motivasi kepada para prajurit yang sedang melaksanakan latihan.