Jakarta, PW: Setiap prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 2 Marinir Brigade Infanteri (Brigif) 1 Marinir harus cakap menembak, hal tersebut diperoleh melalui latihan tekun dan berulang-ulang. Latihan menembak prajurit Korpa Marinir tidak bisa sembarangan dilakukan, perlu tahapan dan kehati-hatian saat menggelarnya.
Komandan Peleton 3 Kompi Cordova Yonif 2 Marinir Letda Marinir Bobby sebagai Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) menggambarkan bagaimana seorang Prajurit Yonif 2 Marinir mengasah dirinya berlatih meningkatkan kemampuan menggunakan senapan api.
“Latihan menembak dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, karena setiap prajurit Marinir wajib cakap menembak senapan api,” katanya di lapangan tembak Jusman Puger, Kesatrian Hartono Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/06/2020).
Hal mendasar perlu diketahui setiap prajurit Yonif 2 Marinir yaitu tetap memperhatikan keselamatan diri sendiri maupun kawan dan mematuhi arahan penembakan karena latihan ini menggunakan amunisi tajam, jelasnya.
Dalam pelaksanaan latihan, petembak menggunakan senapan jenis SS-2 harus berlari dari jarak 400 M menuju ke jarak 300 M kemudian menembak sikap tiarap sebanyak 10 butir, dilanjutkan berlari ke jarak 200 M menembak sikap duduk 10 butir, diakhiri berlari ke jarak 100 M dengan menembak sikap berdiri sebanyak 10 butir.