Bandung, PW: Pembangunan infrastruktur kerakyatan dengan skema PKT salah satunya dilaksanakan melalui Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi beban antar wilayah, pengentasan kemiskinan, mengelola tata kelola pemerintah daerah (kabupaten, kecamatan dan desa) serta kelembagaan masyarakat di tingkat desa.
Pada kenyataannya, dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, bahkan program tersebut dijadikan ajas manfaat oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan pribadi.
Seperti halnya yang terjadi di Desa Padamulya Kec.Majalaya, Kabupaten Bandung, ketika pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan penghubung Gang Sukahaji yang berlokasi di Rw.05 dengan alokasi dana yang dikucurkan Kementerian PUPR, diduga tidak diterapkan seutuhnya, bahkan pembangunannya pun dikerjakan oleh pihak ke tiga / kontraktor.
Terbukti, menurut keterangan dari sdr.Herman selaku pelaksana kegiatan saat dimintai keterangan lewat telpon celulernya, mengatakan,” Pihaknya yang mengerjakan pembangunan infrastruktur jalan penghubung Gg.Sukahaji berlokasi di rw.05 dengan total biaya sebesar rp.120 juta.
” Memang benar yang melaksanakan pembangunan jalan penghubung desa di Gg.Sukahaji Saya, dan menghabiskan biaya sebesar rp 120 juta. terkait besarnya anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian PUPR saya tidak tahu menahu, karena hal itu internal pihak Kepala desa,” terang Herman
Selanjutnya, menurut keterangan sdr. Heri selaku Sekdes Sukamaju yang juga sebagai panitia pembangunan jalan penghubung desa, mengatakan, total anggaran yang dikucurkan oleh Kementerian PUPR kurang lebih sekitar Rp.150.000.000,00, adapun untuk pembangunan jalan desa Gg. Sukahaji yang berlokasi di Rw.05 menghabiskan anggaran sebesar Rp.120 juta.
” Biaya pembangunan infrastruktur jalan desa Gg. Sukahaji yang berlokasi di Rw.05 menghabiskan anggaran sebesar Rp.120 juta,” ujar Heri, saat dikonfirmasi lewat telpon celullar. Selasa, (05/01/2021)
Heri, terkesan kebingungan saat dikonfirmasi terkait kemana sisa anggaran sebesar rp.30 jt dialokasikan ?, Lalu menyarankan agar rekan media menghubungi Kepala desa.
” Terkait hal itu, sebaiknya rekan media langsung menanyakan kepada Pak Kades Padamulya,” jawabnya singkat.
Sementara itu, ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kepada Kepala desa Padamulya Iwan Kartiwa, lewat aplikasi perpesanan whatsaap, ia terkesan tidak memberikan keterangan terkait yang ditanyakan pihak media, bahkan jawaban chat Kepala desa keluar dari substansi yang dipertanyakan.
Selain itu, Kepala desa terkesan tidak transfaran bahkan mengintimidasi rekan media dengan cara mengirimkan beberapa foto salah satu lembaga media dengan cover Presiden RI Joko Widodo.