TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Ketua Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku Barat Daya, Ridolof Loimalitna, mengeluarkan seruan perdamaian menyusul konflik yang terjadi antara warga Desa Bebar Barat dan Desa Kumur di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Konflik yang semakin memanas tersebut telah mengakibatkan korban luka dari kedua belah pihak.
“Kami mendesak semua pihak untuk mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif menghentikan segala bentuk kekerasan. Konflik ini tidak akan menyelesaikan masalah, justru menambah luka bagi seluruh masyarakat,” kata Loimalitna kepada pelopor, melalui pesan Whatsappnya, Kamis (1/5)
Berdasarkan informasi yang diterima pelopor insiden tersebut mengakibatkan satu orang warga Desa Bebar Barat mengalami luka akibat panah dan dua orang warga Desa Kumur terluka akibat tembakan senapan angin. Para korban saat ini tengah menjalani perawatan di Puskesmas setempat.
Loimalitna menekankan pentingnya peran para tokoh adat dan pemimpin masyarakat untuk duduk bersama membicarakan jalan keluar yang bermartabat. “Ini adalah tanah leluhur kita bersama, jangan sampai konflik merusak ikatan persaudaraan orang sudara yang telah terjalin selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Bersatulah dan berdamailah Karena hanya dengan persatuan, dan perdamaian Indonesia akan tetap berdiri tegak sebagai bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur,”pesannya.
Loimalitna berharap semua pihak dapat menahan diri dan mengutamakan kepentingan bersama. “Mari kita kembalikan suasana damai di tanah Maluku Barat Daya. Konflik hanya akan menghambat pembangunan daerah kita,” pungkas Loimalitna. (PW-19)