Surabaya, 12 Februari 2025, —–
Puluhan Prajurit strata Perwira Pertama (Pama) dari berbagai Kotama TNI AL di seluruh Indonesia, mengikuti Sidang Komisi Penentuan Akhir (Pantukhir) Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) TNI AL Angkatan 34 TA. 2025 yang berjumlah 51 personel dan Diklapa Plus (Program Kemhan dan Mabes TNI) TA. 2025 yang berjumlah 25 personel, bertempat di Gedung Betelguese Pusdiklapa Kodikopsla Kodiklatal, Bumimoro Surabaya, Rabu, (12/02/2025).
Sidang Komisi Pantukhir tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksma TNI Dodi Agus P., dan Direktur Pendidikan (Dirdik) Kodiklatal Brigjen TNI Marinir Fransisco Simanjorang. Selain itu, turut hadir Sekdisdikal Kolonel Laut (E) Dr. Frankie O. Madethen, Kasubdis Opsdik Disdikal Kolonel Laut (P) Mufianto Machfud, Paban I Rendik Ditdik Kodiklatal Kolonel Laut (P) Wijayanto, Paban II Opsdik Ditdik Kodiklatal Kolonel Laut (P) Muhammad Syamsudin, Paban III Pers Ditum Kodiklatal Kolonel Laut (P) Bagus Handoko serta seluruh Panitia Sidang Komisi Pantukhir.
Dalam amanatnya, Kadisdikal mengatakan bahwa Pendidikan Lanjutan Perwira Diklapa dan Diklapa Plus (Program Kemhan dan Mabes TNI) merupakan bagian dari Pendidikan Pengembangan Umum (Dikbangum) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Perwira TNI Angkatan Laut dalam strata operasional. Pendidikan ini tidak hanya mempersiapkan para Perwira dalam penggunaan dan pembinaan kekuatan alutsista, tetapi juga menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, terutama pada saat menghadapi tantangan modern khususnya pertahanan maritim.
“Sejalan dengan transformasi global dan perkembangan teknologi, pendidikan ini juga diarahkan untuk membentuk Perwira yang adaptif, inovatif, serta mampu menghadapi tantangan era digital. oleh karena itu, dalam Diklapa dan Diklapa Plus (Program Kemhan dan Mabes TNI) tahun ini, ditekankan membentuk kepemimpinan adaptif dan kolaboratif, yang menyesuaikan dengan dinamika operasional di lingkungan yang kompleks dan cepat berubah,” ungkap Laksma Dodi.
Selain itu, membangun ketahanan fisik dan mental, guna memastikan kesiapan optimal dalam menghadapi tantangan berat di lapangan, serta integrasi dan kerja sama multinasional, sebagai bagian dari peran strategis TNI AL dalam menjaga stabilitas regional dan global.
Menurutnya, Sidang Komisi Pantukhir ini bertujuan untuk memastikan bahwa calon peserta didik yang terpilih benar-benar memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Oleh karena itu, seleksi dilakukan secara ketat berdasarkan Aspek Administrasi, Psikologi, Akademik, Bahasa Inggris, Kesehatan, Mental Ideologi, Kesamaptaan Jasmani, Serta Security Clearance sebagai standar pengamanan personel.
“Dengan seleksi yang ketat ini, kita mengharapkan para Perwira yang terpilih dapat menjadi pemimpin yang tangguh, inovatif, dan mampu mengimplementasikan strategi pertahanan yang modern dan efektif,” tegasnya.
Setelah dinyatakan lulus para Casis Diklapa TNI AL akan mengikuti Pendidikan di Pusat Pendidikan Lanjutan Perwira (Pusdiklapa) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal. Adapun Para Pasis ini akan terbagi kedalam tiga kejuruan yaitu kejuruan Komando umum (Koum) yang seluruhnya Korps Pelaut, kejuruan Komando Tempur (Kopur) dari Korps Marinir, dan kejuruan Bantuan Tempur (Banpur) yang berasal dari Korps Teknik, Elektro, Suplai, Khusus, Kesehatan, Pomal dan Hukum.
Sementara itu, Casis Diklapa Plus yang lulus akan melaksanakan pendidikan di Kemhan dan Kodiklat TNI. Untuk Program Kemhan meliputi Susjemen Litbanghan Tingkat Muda Angkatan 24 dan Susjemen Rengahar Angkatan 51 TA. 2025. Sedangkan Program Mabes TNI yaitu Susgati Bintal TNI Angkatan 47 TA. 2025.