Sorong : Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersama SKK Migas Perwakilan Papua Maluku, KKKS Klaster Papua Barat Daya menggelar kegiatan program pengembangan masyarakat (PPM) bidang kesehatan melalui aksi donor darah dengan melibatkan unit transfusi darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sorong, agenda ini sekaligus dalam rangkaian 22 tahun mengelola hulu migas.
Kepala perwakilan SKK Migas Papua Maluku, Subagyo mengatakan agenda donor darah ini merupakan kepedulian dari semua pihak untuk ikut membantu menyediakan darah bagi pasien membutuhkan mengingat darah begitu sangat penting untuk melanjutkan kehidupan bagi pasien.
“Donor darah bukan hanya bentuk kepedulian sosial yang tinggi, tapi juga untuk menjaga kesehatan pribadi, kita harapkan agar dengan aksi donor darah ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan” ujar Subagyo.
Subagyo juga menyebutkan di peringatan 22 tahun mengelola hulu migas dilaksanakan secara serentak diseluruh indonesia, dalam 22 tahun mengelola industri hulu migas telah menghadirkan dampak posistif bagi masyarakat, bangsa dan negara.
“Kehadiran kegiatan industri hulu migas telah memberi dampak bagi masyarakat, baik berupa keluhan, harapan masyarakat maupun citra positif investasi lokal, penggunaan produk lokal maupun upaya menjaga kelestarian lingkungan dan efek hulu migas bagi perekonomian lokal dan nasional” tambah Subagyo.
Ketua PWI Papua Barat Daya, Wahyudi mengatakan aksi donor darah merupakan agenda bersama antara PWI Papua Barat Daya, SKK Migas Papua Maluku, dan KKKS klaster Papua Barat Daya, pada agenda aksi donor ini diikuti 200 peserta, dan berhasil mengumpulkan 111 kantong darah dari peserta yang datang, besar harapan dengan aksi donor darah ini dapat meringankan dan memudahkan akses bagi pasien yang membutuhkan.
“Agenda donor darah ini merupakan agenda bersama antara PWI Papua Barat Daya, SKK Migas bersama KKKS Klaster Papua Barat Daya, dengan donor darah ini diharapkan agar membangkitkan kepedulian diantara sesama, sehingga dengan agenda aksi donor darah yang juga berkaitan dengan peringatan 22 tahun mengelola hulu migas ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau pasien yang sedang membutuhkan” terang Wahyudi.
dr. Augustinus Luther,Kepala UTD PMI kabupaten sorongusia aksi donor darah mengatakan aksi donor darah bersama SKK Migas dan PWI Papua Barat Daya berjalan lancar, dan berhasil mengumpulkan 111 kantong darah dengan 63 peserta tidak dapat melanjutkan donor karena kondisi kesehatan yang belum memadai karena beberapa faktor.
“Jumlah yang terkumpul sebanyak 111 kantong darah, 63 peserta yang awalnya mendaftar tidak melanjutkan hingga berdonor karena kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga biasanya dalam berdonor itu mencapai 25 persen yang hadir itu sudah sangat baik sekali, namun di aksi donor darah bersama SKK Migas dan PWI Papua Barat Daya ini darah yang berhasil dikumpulkan 111 itu sudah sangat baik, kegagalan itu banyak faktor, bisa karena tensi darah yang naik, kurang istrirahat” papar dr. Augustinus Luther.
Kendati 111 kantong darah berhasil dikumpulkan, namun setelah ini pihak UTD akan melakukan screening kualitas darah yang nantinya dapat digunakan, diantaranya harus bebas penyakit menular melalui media darah misalnya HIV, Hepatitis A, Hepatitis B, dan Spilis, pada aksi donor kali ini, UTD PMI Kabupaten Sorong melibatkan 4 tenaga dokter dan 7 tenaga medis donor.