Surabaya, PW: Pelaksanaan Latihan Praktek (Lattek) Jalayudha bagi Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lV Angkatan ke-66 sedikit berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, latihan kali ini para Taruna disebar di 12 unsur KRI yang tengah melaksanakan operasi di berbagai wilayah perairan Indonesia serta di beberapa Batalyon Marinir Pasmar ll Surabaya.
Hal tersebut dikatakan Gubernur AAL, Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han) saat melepas keberangkatan Satuan Latihan Jalayudha tahun 2020 yang digelar di Lapangan Banda, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya, Senin (2/11).
Menurut Gubernur, penerapan pola Latihan Jalayudha yang merupakan puncak kegiatan latihan pelayaran bagi Taruna/Taruni AAL yang berbeda dari tahun sebelumnya ini, merupakan salah satu bentuk perhatian pimpinan TNI AL yang sangat tinggi dalam menyiapkan perwira TNI AL agar lebih siap dalam menghadapi medan penugasan sebagai seorang perwira yang profesional.
”Taruna, kesempatan yang diberikan ini, harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam menimba ilmu serta meningkatkan kecakapan profesi dihadapkan pada tantangan tugas ke depan yang semakin kompleks,” pintanya.
Ia berharap, Lattek yang berlangsung selama 30 hari ini dapat memberikan pengalaman kepada para Taruna untuk mengetahui lebih dalam mengenai daerah operasi laut dan berbagai permasalahannya serta memberikan gambaran nyata komitmen TNI AL dalam menegakkan kedaulatan terutama di wilayah perbatasan seperti Laut Natuna Utara dan perairan Ambalat.
Lattek Jalayudha terangnya, merupakan salah satu materi Lattek dari komponen profesi dasar Korps Taruna AAL. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan kompetensi dasar operasi matra laut agar dapat mengaplikasikannya untuk melaksanakan tugas sebagai perwira divisi di KRI dan Danton Infanteri untuk Taruna Korps Marinir.
Tujuan lattek lanjutnya, juga agar Taruna mampu mengembangkan pribadi sebagai kader pemimpin TNI AL. Selain itu agar para Taruna/Taruni Korps Pelaut, Teknik, Elektronika dan Suplai mampu mempraktekkan peran-peran di KRI, menerapkan tugas Asisten Perwira Jaga Darat dan Laut serta mampu menjelaskan peran, fungsi dan tanggung jawab departemen sesuai korps masing-masing.
Sedangkan untuk Taruna Tingkat IV Korps Marinir diharapkan mampu memahami prosedur teknik dan taktik pendaratan amfibi terbatas serta mengetahui kehidupan dinas dalam di KRI.
Menurutnya, ada 24 Taruna akan menempati unsur KRI dijajaran Koarmada l yaitu KRI Bung Tomo – 357, KRI Sutanto – 377, KRI Wiratno – 379, dan KRI Tjiptadi – 381 masing-masing ditempati 6 orang taruna.
Kemudian 77 Taruna ditempatkan di unsur KRI jajaran Koarmada ll yaitu, 13 Taruna di KRI Karel Sasuit Tubun – 356, 10 Taruna di KRI Fatahillah – 361, 6 Taruna di KRI Oswald Siahaan – 354, 15 Taruna di KRI Diponegoro – 365, 3 Taruna di KRI Singa – 651, 2 Taruna di KRI Sidat – 851, 5 Taruna di KRI Teluk Bintuni – 520, 6 Taruna di KRI Makasar – 590, dan 17 Taruna di KRI dr. Soeharso – 990 serta 18 Taruna Korps Marinir di beberapa Batalyon di jajaran Pasmar ll Surabaya.
Hadir dalam upacara pelepasan Lattek Jalayudha antara lain Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han), para Pejabat Utama AAL, Pelatih dan Pengasuh dijajaran Resimen AAL lainnya.