Aceh Besar–PW: Peningkatan penggunaan obat-obatan berbahan herbal di dunia yang semakin meningkat, ini ternyata berbanding terbalik dengan kesadaran masyarakat untuk mengusahakan sendiri obat-obatan yang berbahan dasar herbal.
Obat-obatan yang berbahan herbal ini sebenarnya dapat ditemukan di sekitar lingkungan keluarga.
Untuk itu Babinsa Koramil 22/Simpang Tiga Kodim 0101/BS Sertu Taufik Umardin Melaksanakan Sosialisasi Protokol Kesehatan (Prokes) serta memotivasi guna membangkitkan kembali apotek hidup kepada kalangan masyarakat atau Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) guna membangkitkan kembali semangat pembuatan taman obat herbal, di Desa Tantuha Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (24/10/2020).
Babinsa Sertu Taufik Umardin bersama Petugas Kesehatan Puskesmas melakasanakan Sosialisasi tentang manfaat tanaman obat-obatan jenis herbal yang biasa dijadikan sebagai pengganti obat yang berbahan kimia.
Penggunaan tanaman obat secara tradisional semakin disukai karena efek samping yang rendah, efek yang saling mendukung dengan obat tradisional lain, lebih sesuai untuk berbagai penyakit metabolik dan degeneratif.
Obat tradisional dapat diperoleh, diramu dan ditanam sendiri tanpa tenaga medis.
“Dikatakan pula bahwa semua obat yang dapat memodifikasi respons imun, menstimulasi mekanisme pertahanan alamiah dan adaptif, serta dapat berfungsi baik sebagai imunosupresan maupun imunostimulan (Imunomodulator) terutama dibutuhkan untuk kondisi dimana status sistem imun akan mempengaruhi kondisi pasien dan penyebaran penyakit, seperti pada kasus terapi adjuvan yang melibatkan infeksi bakteri, fungi atau virus. Beberapa jenis tanaman obat yang mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator antara lain: mengkudu, jahe, kunyit, temulawak, meniran dan sambiloto,” Pungkas Salah seorang Petugas Puskesmas.