Tabur Bunga Hari Dharma Samudera 2024, Jajaran Koarmada III Peringati Pertempuran Heroik Laut Aru

Kota Sorong PW- Jajaran Komando Armada III yang bermarkas di Katapop Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat Daya, hari ini (15 Januari 2024) melaksanakan kegiatan tabur bunga di perairan laut sekitar Dermaga Lantamal XIV Kota Sorong. Tabur bunga ini merupakan kegiatan untuk memperingati Hari Dharma Samudera, yang diperingati setiap 15 Januari.

Pelaksanaan tabur bunga di laut ini, berlangsung dari atas KRI Wahidin Sudirohusodo 991, dan dipimpin Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto. Sebelum pelaksanaan tabur bunga, terlebih dahulu dilakukan upacara peringatan Hari Dharma Samuderan 2024, dan di ikuti oleh para pejabat TNI-Polri, Pemerintah Provinsi/Daerah tokoh masyarakat serta pelajar.

Mewakili Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan, Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto menyampaikan jika Hari Dharma Samudra merupakan suatu wujud penghormatan dan penghargaan kepada prajurit-prajurit laut yang gugur di setiap medan penugasan saat kemerdekaan. Karena telah berjuang bahu membahu mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia.

Dikatakan KS Koarmada III ini, sebagai bangsa yang besar maka kita menghargai jasa para pahlawan kita. Oleh karena itu setiap tanggal 15 Januari dilaksanakan peringatan Hari Dharma Samudra. Dan hari ini dilaksanakan tabur bunga di laut, yang sebelumnya yaitu pada Jumat 12 Januari 2024 kemarin, telah dilaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Trijaya Sakti Kota Sorong.

“Hari Dharma Samudra diperingati untuk mengenang gugurnya Komodor Yos Sudarso, saat pertempuran heroik melawan Belanda pada 15 Januari 1962 di laut Aru, dalam rangka pembebasan Irian Barat untuk masuk ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hari Dharma Samudera mengingatkan kita semua para penerus dan para generasi muda yang akan datang, supaya selalu tahu dan ingat, bahwa dulu para pendahulu kita begitu tulus ikhlas, begitu gigih tanpa pamrih berjuang untuk mewujudkan Negara Republik Indonesia,” lanjutnya.

“Oleh karena itu pesan moral kepada kita semua termasuk generasi muda, bahwa kita dalam mengisi kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pejuang kita, harus belajar yang baik, bekerja yang keras, tulus ikhlas, buat karya-karya yang positif untuk membangun dan mengisi kemerdekaan negara ini,” tegas Laksma TNI Singgih Sugiarto.

“Sekelumit Peristiwa Heroik Pertempuran Laut Aru”
Hari Dharma Samudera diperingati untuk mengenang peristiwa bersejarah pada 15 Januari 1962. Dimana terjadi peristiwa pertempuran heroik Angkatan Laut Indonesia dengan Belanda, yakni pertempuran Laut Aru Perairan Maluku.

Dimana dalam peristiwa itu, terjadi pertempuran antara Indonesia dan Belanda dalam upaya pembebasan Irian Barat (Papua). Hari Dharma Samudera ini juga untuk mengenang kepemimpinan Komodor Yos Sudarso dalam pertempuran tersebut, sebagai peristiwa heroik Angkatan Laut.

Pertempuran ini terjadi karena Belanda melanggar perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) dan menolak menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Sehingga membuat Indonesia melalui Angkatan Lautnya, mulai melancarkan operasi senyap atau rahasia dengan mengirim pasukan ke Irian Barat.

3 kapal perang Indonesia diterjunkan menuju Irian Barat yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau. Namun saat mendekati Irian Barat, keberadaan ketiga kapal ini diketahui oleh Belanda, sehingga terjadi pertempuran dahsyat. Heroiknya kekuatan Angkatan Laut Indonesia tidak sehebat Belanda

Tetapi ketiga kapal ini tetap meladeni dan bertempur melawan Belanda, namun KRI Macan Tutul menjadi sasaran tembak Belanda dan tenggelam di Laut Aru. Namun Sebelum gugur terkena tembakan Belanda, Komodor Yos Sudarso yang memimpin langsung pertempuran diatas KRI Macan Tutul, mengeluarkan perintah yang terkenal hingga saat ini yaitu “Kobarkan Semangat Pertempuran”.

Komodor Yos Sudarso bersama para awak KRI Macan Tutul menjadi korban dan gugur dalam tugas negara di laut Aru. Setelah peristiwa itu, tidak pernah lagi terjadi pertempuran laut antara Indonesia dan Belanda. Karena masyarakat Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia.

*Jacob Sumampouw

Related posts