Di dunia yang semakin terhubung dan terglobalisasi, perubahan budaya tidak lagi terbatas pada satu wilayah geografis. Salah satu fenomena yang mencerminkan kekuatan budaya dalam era ini adalah Korean Wave, atau yang sering disebut “Hallyu” dalam bahasa Korea. Ini adalah gelombang budaya dari Korea Selatan yang merambah ke seluruh dunia, menginspirasi dan mempengaruhi masyarakat di berbagai belahan dunia. Filsuf Jepang, Nishida Kitaro, pernah menyatakan bahwa budaya adalah cermin dari jiwa suatu bangsa, dan Korean Wave adalah bukti yang menguatkan pandangan tersebut.
Pentingnya Korean Wave tidak dapat diabaikan. Ini bukan hanya sekadar tren budaya, tetapi juga alat diplomasi publik yang kuat untuk meningkatkan citra suatu negara dan mempengaruhi dunia luar. Gelombang Korea telah menjadi instrumen penting dalam membentuk reputasi internasional Korea Selatan. Kemunculan K-pop dan drama Korea telah mendongkrak ekonomi negara ini, menarik investasi dari luar negeri, dan meningkatkan wisatawan asing yang datang untuk mengalami budaya Korea.
Guna memahami lebih dalam dampak Korean Wave, kita perlu menerapkan konsep dan model teori dari ahli. Salah satu konsep yang relevan adalah konsep “soft power” yang diperkenalkan oleh Joseph Nye. Soft power mengacu pada kemampuan suatu negara untuk memengaruhi perilaku dan pandangan orang lain melalui budaya, nilai, dan daya tariknya, bukan dengan kekerasan atau tekanan politik. Korean Wave adalah contoh konkret dari penerapan soft power oleh Korea Selatan.
Model teori komunikasi massa juga relevan dalam analisis Korean Wave. Teori-teori seperti “agenda setting” dan “cultivation theory” dapat digunakan untuk memahami bagaimana media massa, termasuk drama Korea dan musik K-pop, membentuk persepsi dan sikap masyarakat terhadap Korea Selatan. Drama Korea sering menggambarkan kehidupan sehari-hari di Korea Selatan, menciptakan citra positif tentang negara tersebut di mata penonton internasional.
Selain memengaruhi citra dan diplomasi Korea Selatan, Korean Wave juga memiliki dampak yang mendalam pada individu. Pengalaman hidup di luar negeri dapat mengubah seseorang secara pribadi. Ini mendorong siswa untuk keluar dari zona nyaman mereka dan belajar beradaptasi dengan lingkungan baru. Pertumbuhan pribadi dan penemuan diri ini berkontribusi pada perkembangan mereka secara keseluruhan dan membekali mereka dengan keterampilan berharga yang sangat dicari di dunia yang semakin terglobalisasi saat ini.
Studi tentang Korean Wave sebagai fenomena budaya sangat penting dalam dunia yang semakin terglobalisasi. Dari musik K-pop dan drama Korea hingga tren mode dan kecantikan, Korean Wave telah menarik perhatian dan pengaguman dari orang-orang dari berbagai negara dan latar belakang. Dengan memahami Korean Wave, siswa mendapatkan wawasan tentang kekuatan budaya populer dalam membentuk tren global dan memengaruhi norma-norma masyarakat. Selain itu, mempelajari Korean Wave dapat memberikan siswa sudut pandang unik tentang globalisasi budaya dan keterhubungan berbagai masyarakat.
Korean Wave adalah fenomena yang tak terhindarkan dalam dunia yang semakin terhubung ini. Korea Selatan telah berhasil memanfaatkan budayanya untuk meningkatkan hubungan internasional dan memperkuat perekonomiannya. Bagi individu, Korean Wave memberikan peluang untuk pertumbuhan pribadi dan eksplorasi budaya yang berharga. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan dampak dari globalisasi budaya ini. Apakah ini akan mengarah pada homogenisasi budaya atau sebaliknya, memperkaya keragaman budaya di seluruh dunia? Ini adalah pertanyaan yang perlu kita pikirkan saat kita terus mengikuti perjalanan Korean Wave di masa mendatang.
Korean Wave bisa dibandingkan dengan ombak yang menghantarkan pesan budaya dari Korea Selatan ke seluruh dunia. Seperti ombak yang tak terhentikan, pengaruhnya meluas ke berbagai negara dan menyentuh beragam aspek kehidupan. Namun, kita juga perlu mengingat bahwa ombak ini bisa membawa perubahan yang mendalam, baik dalam hal positif maupun negatif. Sebagaimana filsuf Jepang mengajarkan, kebijaksanaan dalam mengelola dan menghargai budaya adalah kunci untuk memastikan bahwa Korean Wave memberikan kontribusi positif bagi dunia yang semakin terhubung ini.
Artikel ini merupakan oleh hasil review dari penelitian Asri Suratmi. (2023). Korean Wave as a Tool of Public Diplomacy: The Impact of South Korean Cultural Globalization in Indonesia from 2018 to 2023. Eksekusi : Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi Negara, 2(1), 303–317. https://doi.org/10.55606/eksekusi.v2i1.870 dan ekstraksi oleh oleh Hisninsarsyah & Ahyar Wahyudi.