Kepri, PW: Belum lama ini, upaya budidaya ikan bawal Rumah Sakit TNI AL dr. Midiyato Suratani menunjukkan hasilnya. Budidaya di kolam air tawar di areal sekitar Rumah Sakit TNI AL dr. Midiyato Suratani, ternyata menarik minat masyarakat.
Kegiatan budi daya ikan bawal ini, dapat dilakukan dimana saja. Dengan syarat ada kolam sebagai tempat hidup untuk ikan-ikan tersebut.
Budidaya ikan bawal di lingkungan Rumkital dr Midianto S ini, dapat dijadikan sebagai ajang tukar pengalaman. Sekaligus sebagai langkah awal, menyusun usaha yang lebih besar untuk mereka yang ingin meningkatkan taraf perekonomian di masa Pandemi Covid 19.
Banyaknya peminat budidaya ikan bawal ini , disebabkan berbagai faktor. Antara lain karena tingginya permintaan terhadap jenis ikan tawar yang satu ini.
Cita rasanya yang lezat dan kaya nutrisi, menjadikan ikan bawal banyak disukai oleh semua kalangan usia. Bahkan sebagian orang juga memanfaatkan ikan ini sebagai peluang bisnis.
Menurut Karumkital dr. Midiyato Suratani Kolonel Laut(K) dr. Tanto B. Wijaya, SpJP MARS ” Melihat prospek yang cemerlang dari budidaya ikan bawal ini, maka Rumah Sakit TNI AL dr. Midiyato Suratani menunjukkan peranannya, tidak hanya disektor kesehatan. Namun juga berperan mendukung program di bidang ketahanan pangan. Dengan mengajak masyarakat agar bisa berbudidaya ikan bawal atau ikan apapun yang berprotein tinggi dalam memenuhi kelangkaan pangan akibat Pandemi Covid-19″.
Menurut Ltt Muh. Jalaludin Akbar yang mempelopori budi daya bawal di Rumkital dr. Midiyato Suratani menjelaska, ” Proses pemanenan ikan bawal dapat dilakukan setelah ikan berusia 6 bulan dari waktu penebaran bibit. Apabila ingin dijual ke pasar, setidaknya bobot ikan bawal harus mencapai 500 gram per ekor”.
Lebih lanjut, pria yang bertugas sebagai Kasatpam ini menerangkan, “Bahwa
untuk sekali panen ikan bawal, keuntungan yang di dapatkan sekitar Rp 1 juta. Jika dikalkulasikan, dalam setahun, dapat meraih untung hingga Rp 10 juta lebih. Menjanjikan bukan?”.
Walaupun Indonesia sedang menghadapi wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dimana banyak batasan-batasan baru yang ditetapkan pemerintah dalam menghadapi wabah ini, namun semangat kemandirian harus tetap dikobarkan.
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh personil kesehatan di Rumkital dr. Midiyato Suratani Tanjung Pinang. ( HSD/MDT)