Alat Pengukur Suhu Tidak Menyebabkan Kanker Otak. Ukur Suhu di Kepala, Bukan di Tangan !

Kota Sorong (10/9) PW: Pada masa pandemi Covid-19 saat ini, setiap orang terus dihimbau agar menjaga kesehatan juga menerapkan protokol kesehatan yang baik dan benar. Karena hal itu akan dapat melindungi diri sendiri juga orang lain dari Covid-19. Menurut salah seorang anggota Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sorong dr Sumarnam Sp.PD, penerapan protokol kesehatan itu sangatlah penting dalam memutus penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikannya saat rapat evaluasi bersama Wali Kota Sorong, Forkopimda, Muspida dan Satgas Covid-19 di Aula Gedung Samusiret Kompleks Kantor Wali Kota Sorong (9/9). Namun begitu dr Sumarnam juga meluruskan kabar yang dianggap “Hoax” terkait penggunaan alat pengukur suhu (Thermogun). Beredar kabar bahwa alat pengukur suhu yang diarahkan di kepala akan menyebabkan kanker otak.

“Itu tidak benar. Sekali lagi itu tidak benar alias Hoax. Kenapa? Karena sinar merah dari alat pengukur suhu ini bukan laser tapi hanya infra merah. Jadi tidak ada efek samping. Dan saya minta agar petugas yang melakukan pengukuran suhu kepada masyarakat, agar alatnya mengarah di kepala (jidat) bukan di tangan”, ujar dr Sumarnam.

“Petugas harus melakukan pengukuran suhu kepada masyarakat dan jika menolak, maka haruslah dicurigai orang tersebut. Begitu juga yang menolak pengukuran suhu di kepala, maunya di tangan. Itu juga patut dicurigai, karena suhu badan seseorang akan turun saat mencuci tangan. Kalau di kepala suhu badan itu tetap. Jadi kami sampaikan kepada masyarakat bahwa alat pengukur suhu itu tidak ada efek samping dan aman”, tandas dr Sumarnam. /Jacob

Related posts