Kepri, PW: Untuk mengenang 40 hari gugurnya para pengawak KRI Nanggala-402, Prajurit Antap yang tergabung dalam Satgas Satuan Pendidikan (Satdik) 1 Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Tanjung Uban Kabupaten Bintan Kepulauan Riau beserta Siswa Pendidikan Pertama Bintara Prajurit Karier (Dikmaba PK) dan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama Prajurit Karier (Dikmaba PK) TNI AL menggelar doa bersama yang dilaksanakan pada Kamis, (3/6/2021).
Hadir dalam doa bersama tersebut Komandan Satdik 1 Kodiklatal Tanjung Uban Kolonel laut (P) Syufenri, S.Sos., M.Si, Komandan Sekolah Bintara (Danseba) dan Komandan Sekolah Tamtama (Danseta) Serta para Instruktur dan Pembimbing Siswa Satdik-1.
Adapun doa bersama prajurit antap dan Siswa Satdik-1 ini dilaksanakan di dua tempat, untuk tempat pertama di lapangan apel Sekolah Bintara diikuti personel Satgas dan Siswa Dikmaba maupun Dikmata yang beragama Islam. Sedangkan tempat kedua yaitu di Kelas Sekolah Tamtama diikuti personel Satgas dan Siswa Dikmaba maupun Dikmata yang beragama Nasrani.
Disela-sela Pelaksanaan Doa Bersama Dansatdik-1 Kodiklatal Tanjung Uban Kolonel laut (P) Syufenri, S.Sos., M.Si, menyampaikan bahwa doa bersama bagi prajurit antap dan siswa yang beragama Islam diawali dengan istigozah diteruskan membaca surat Yasin untuk mendoakan 53 pengawak KRI Nanggala-402 yang gugur sebagai kusuma bangsa saat melaksanakan latihan pada Rabu, 21 April 2021 yang lalu di perairan utara Pulau Bali.
Menurutnya tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 merupakan duka bagi bangsa Indonesia. Seiring dengan tenggelamnya salah satu alut sista TNI AL tersebut bukan berarti melemahkan semangat moril antap dan siswa Satdik-1, akan tetapi menjadi penyemangat sekaligus motivasi belajar sebagai bekal dalam menjalankan tugas pengabdikan kepada bangsa dan negara seperti semangat perjuangan para pengawak KRI Nanggala 402