Proyek Embung Miliaran Rupiah BWS Maluku Terbengkalai

 

TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Sejumlah proyek embung senilai puluhan miliar rupiah yang dibangun Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terbengkalai dan tidak dapat dimanfaatkan masyarakat. Hasil investigasi Polopor menemukan berbagai penyimpangan dalam pembangunan fasilitas penampungan air yang seharusnya menjadi solusi kekeringan di wilayah tersebut.

“Kondisi embung sangat memprihatinkan dan tidak bisa dimanfaatkan,” ujar salah satu Kepala Desa, yang meminta namanya tidak disebutkan, Selasa (23/1/2025).

Di Desa Tomra, Kecamatan Pulau Letti, embung yang dibangun pada 2019 hanya memiliki lebar sekitar 20 meter. Padahal, dalam dokumen kontrak disebutkan bahwa lebar embung seharusnya mencapai 100 meter. Petugas BWS Maluku bahkan telah memasang patok pengukuran seluas 100 meter lebih, membentang dari kaki dua buah gunung yang dipisahkan kali mati.

Penyimpangan serupa ditemukan di sejumlah lokasi lain. Di Batumiau, Pulau Letti, embung yang dibangun sama sekali tidak berfungsi. Nasib serupa dialami embung di Desa Pur Pura, Nomaha, dan Oirata Timur Pulau Kisar yang kini hanya menjadi monumen terbengkalai.

Temuan paling mengejutkan terdapat di Pulau Moa. Proyek embung senilai Rp 22 miliar di kaki Gunung Kerbau yang dikerjakan PT Sabar Jaya Karyatama sejak 3 Januari 2024 belum rampung, meski Kepala BWS Maluku, Magdalena Tanga, mengklaim proyek tersebut telah selesai.

Embung di Desa Klis, Pulau Moa, direncanakan memiliki daya tampung 400.000 meter kubik. Fasilitas ini seharusnya dilengkapi kolam genangan, main dam, spillway, rumah jaga, reservoir, kubangan kerbau, dan taman rumput sintetis. Namun, hingga 2025, sejumlah fasilitas pendukung seperti toilet, area parkir, dan pembatas akses jalan belum selesai dikerjakan meski masa kontrak telah berakhir.

Sumber di BWS Maluku yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pengelolaan proyek lebih mengutamakan pencairan anggaran dibanding fungsi dan manfaat bagi masyarakat. “Yang penting proyek jalan dan dana cair,” katanya.

Pelopor telah berupaya meminta konfirmasi dari Kepala BWS Maluku terkait temuan ini. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak BWS Maluku. (PW.19)

Related posts