Pangkoarmada II Laksda TNI Ariantyo Condrowibowo, diwakili oleh Irkoarmada II Laksma TNI Eriyawan, S.E., M.A., menghadiri Rakornas Pentingnya Hidrografi Untuk Mendukung Pertahanan dan Pembangunan Maritim Nasional secara Vicon, bertempat di Ruker Irkoarmada II. Ujung, Surabaya. Selasa (25/6).
Acara yang berlangsung di Gedung Balai Samudera Kelapa Gading Jakarta Utara ini, dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Pushidrosal yang merupakan komando utama pembinaan TNI Angkatan Laut merupakan lembaga hidro-oseanografi yang punya peran ganda, yaitu untuk kebutuhan hidro-oseanografi militer dan hidro-oseanografi publik.
Dalam sambutannya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menjelaskan bahwa sebanyak 19 persen peta bawah laut Indonesia itu merujuk pada peta hasil koreksi dan pembaruan atas peta lama peninggalan Hindia Belanda. “19 persen itu adalah dengan peralatan baru. Jadi updating peta kita yang dilaksanakan peralatan-peralatan baru yang dimiliki Pushidrosal,” ujarnya.
Luas laut Indonesia mencapai 6,4 juta kilometer persegi (m2). Sementara itu, jumlah kapal bantu hidro-oseanografi yang punya kemampuan survei/eksplorasi laut dalam ada kurang lebih tiga kapal, yaitu KRI Rigel-933, KRI Spica-934, dan KRI Dewa Kembar-932.
Sementara itu, Menko Marves menyoroti pentingnya peran Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju 2045. Sehingga, ia berkeyakinan anggaran untuk Pushidrosal perlu segera ditambah.