Untuk menjalin silahturahmi dan komunikasi, Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap menggelar Coffe Night Time dengan para pelaku usaha sektor perikanan tangkap di Kabupaten Cilacap. (28/05/2024).
Kegiatan yang digelar di Aula Wijayakusuma Mako Lanal Cilacap tersebut dihadiri oleh Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap Kolonel Laut (P) Robby Edevaldo, S.A.P., M.Tr.Opsla, Palaksa Lanal Cilacap Letkol Laut (T) Kunarto, S.E., S.H., M.M., perwira staf, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Sarjono, Ketua Asosiasi Pengusaha Kapal Indonesia (APKI) Cilacap Law A Gwan dan Para pelaku usaha sektor perikanan tangkap wilayah Kabupaten Cilacap.
Seperti yang disampaikan Danlanal Kolonel Laut (P) Robby Edevaldo, S.A.P., M.Tr.Opsla., dalam sambutannya bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin silahturahmi, komunikasi serta koordinasi Lanal Cilacap dengan Para pelaku usaha sektor perikanan tangkap yang ada di Kabupaten Cilacap.
“Terima kasih kepada pemilik kapal atas kepatuhan hukum dengan menunjukan surat dan dokumen kapal saat personel kami melaksanakan patroli dilaut,” ungkap Danlanal Cilacap.
Lebih lanjut Danlanal Cilacap mengingatkan untuk selalau memperhatikan faktor keselamatan saat berlayar, mengingat pelaku usaha sektor perikanan tangkap merupakan salah satu penggiat ekonomi yang memajukan perekonomian di Cilacap.
“Kita Lanal Cilacap siap membantu jika ada kendala dilapangan terutama SAR dan masalah lainya yang menjadi tupoksi TNI Angkatan Laut khususnya Lanal Cilacap,” terangnya.
Dikesempatan yang sama Ketua DPC HNSI Cilacap Sarjono menyampaikan harapannya, dengan adanya kegiatan seperti ini para pelaku usaha sektor perikanan tangkap tidak sungkan kalaupun nanti ada permasalahan.
“Kedepan kami mohon kepada Danlanal Cilacap bisa mendorong percepatan realisasi pengerukan di PPC untuk mempermudah olah gerak kapal,” pintanya.
Sementara itu Ketua APKI Cilacap Law A Gwan, mengucapkan terima kasih atas respon cepat pendampingan saat terjadi kebakaran kapal dan meninggalnya ABK oleh Lanal Cilacap beberapa waktu lalu.
“Saat ini kami sedang berjuang untuk kapal di bawah 30 GT tidak terkena aturan baru terkait kuota penangkapan, Vessel Monitoring System (VMS) serta aturan aturan baru yang akan diterapkan oleh pemerintah, karena kapal di bawah 30 GT sangat sangat terbatas,” bebernya
Lokasi penangkapan yang sangat luas akan mempengaruhi penggunaan BBM dan air utamanya pembatasan BBM yang sesuai rekomendasi, kapal kapal kami di bawah 30 GT dengan adanya Peraturan Pemerintah yang baru tidak akan bertahan.
“Untuk itu kami mohon kepada Danlanal Cilacap agar dalam berbagai kesempatan untuk dapatnya memberikan saran saran terkait hal tersebut,” pungkasnya.