Nusa Dua, 21 Mei 2024 – Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Evakuasi Brigadir Jenderal (Brigjen) Agus M. Latif menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi bencana alam selama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Nusa Dua rentan terhadap gempa bumi yang berpotensi menyebabkan tsunami.
Meskipun aktivitas Gunung Agung menunjukkan peningkatan beberapa tahun lalu, saat ini statusnya masih dalam level normal berdasarkan data terkini. Namun, kewaspadaan tetap ditingkatkan mengingat situasi yang bisa berubah kapan saja.
Brigjen Agus M. Latif menjelaskan bahwa telah disusun rencana evakuasi khusus bagi para peserta VVIP KTT WWF ke-10. “Jika terjadi gempa bumi yang berpotensi tsunami, para VVIP akan diarahkan ke Posko Puja Mandala dengan berjalan cepat. Dari sana, mereka akan diangkut menggunakan kendaraan menuju Garuda Wisnu Kencana (GWK), di mana helipad dengan satu unit helikopter jenis Caracal milik TNI AU sudah disiapkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Brigjen Agus menjelaskan bahwa helikopter akan membawa para VVIP ke Bandara Banyuwangi atau Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok, tergantung pada situasi dan kondisi di Banyuwangi. “Proses evakuasi untuk letusan gunung berapi pun akan mengikuti mekanisme yang serupa,” tambahnya.
Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat dalam konferensi, serta menunjukkan komitmen tinggi terhadap mitigasi bencana. “Kami ingin memastikan bahwa semua peserta, terutama para VVIP, merasa aman dan terlindungi selama berada di Nusa Dua,” tegas Brigjen Agus M. Latif.
Kesiapan dan kewaspadaan ini menjadi prioritas utama untuk mendukung suksesnya penyelenggaraan KTT WWF ke-10, yang dihadiri oleh delegasi dari berbagai negara.