Flypass lima Pesud Bonanza dan dua Heli Bell 505 Puspenerbal turut mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan (Tupdik) dan Wing Day Penyematan Brevet Penerbang kepada 11 perwira siswa lulusan Pendidikan Perwira Penerbang (Dikpabang) Angkatan ke-27 Sekolah Penerbangan Angkatan Laut (Senerbal), Pusdiksus, Kodikopsla, Kodiklatal, Selasa (26/3/2024).
Tradisi Passing In Parade dan penyematan Brevet Penerbang yang digelar di Apron Shelter Skuadron 400, Wing Udara 2 Puspenerbal, Juanda ini, dipimpin Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal) Laksda TNl Sisyani Jaffar.
Atraksi dan Flypass lima Pesud Bonanza dan dua Heli Bell 505 Puspenerbal ini, tampak bermanuver di atas podium kehormatan tempat berlangsungnya tradisi Passing In Parade dan penyematan Brevet Penerbang.
Sebelum tradisi Passing In Parade berlangsung, terlebih dulu dilaksanakan Upacara Penutupan Pendidikan Pabang Angkatan ke-27 dengan Inspektur Upacara Komandan Kodiklatal, Letjen TNl (Mar) Nur Alamsyah dengan komandan upacara Mayor Laut (S) MZ Lerry Frendiana yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Seselam Pusdiksus, Kodiklatal.
Komandan Kodiklatal dalam amanatnya mengucapkan selamat dan sukses kepada 11 orang perwira penerbang atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan dengan baik dan lancar, semoga pengetahuan dan keterampilan yang telah diterima dalam pendidikan selama 18 bulan dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan penugasan kedepan.
Menurut Dankodiklatal, Brevet Penerbang yang telah disematkan di dada kiri para penerbang muda TNl AL ini, tidak hanya sebagai tanda bahwa pendidikan yang jalani telah berakhir, namun brevet penerbang tersebut menunjukkan tanggung jawab moral dan profesionalitas yang memiliki pengetahuan kemampuan dan keterampilan sebagai seorang Penerbang TNI AL.
Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis yang terjadi lanjutnya, maka tugas-tugas TNI AL akan semakin terfokus pada perlindungan garis-garis perhubungan laut, melindungi berbagai kegiatan ekonomi di laut dan menjaga sumber-sumber kekayaan alam serta energi yang berada di laut wilayah yurisdiksi Indonesia.
Dunia penerbangan militer tambahnya, tidak dapat dipisahkan dari regulasi keselamatan kerja dan penerbangan yang memiliki resiko tinggi. Untuk itu para perwira alumni penerbang hendaknya memahami arti penting Zero Accident yang menjadi keharusan dalam dunia penerbangan.
“The Sky is Wide but no room for error, istilah itu tidak hanya sekedar slogan semata namun harus menjadi prioritas utama pembinaan personil penerbangan TNI Angkatan Laut yang profesional modern dan tangguh,” pungkasnya.
Tampak hadir dalam upacara penutupan pendidikan Dikpabang Angkatan ke-27 kali ini, Wadan Kodiklatal, Kadispesial, Danpasmar 2, Kepala RSPAL dr. Ramelan Surabaya, Komandan Kodikopsla, Wadan Puspenerbal, para pejabat utama Kodiklatal, para pejabat Puspenerbal, Jalasenastri dan keluarga perwira siswa Pabang ke-27.